Baru Beroperasi 8.400 MW, Ini Kabar Terakhir Megaproyek Listrik 35 Ribu MW

- 8 Januari 2021, 10:30 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan megaproyek listrik 35 ribu MW akan dituntaskan tahun 2023
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan megaproyek listrik 35 ribu MW akan dituntaskan tahun 2023 /Dok. Esdm.go.id/

PORTAL MAJALENGKA - Megaproyek pembangkit listrik 35 ribu Mega Watt (MW) atau 35 Giga Watt (GW) ikut terdampak pandemi Covid-19.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan akan melakukan negosiasi ulang Megaproyek pembangkit listrik 35 ribu MW (35 Giga Watt) tersebut.

Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam paparan capaian kinerja sektor ESDM tahun 2020, Kamis 7 Januari 2021 mengatakan pemerintah tetap memenuhi komitmen megaproyek pembangkit listrik 35 ribu MW yang sudah terkontrak.

Baca Juga: Subsidi Listrik Ada Lagi Sampai Maret 2021, Ini Caranya

“Proyek 35 GW yang sudah terkontrak tentu saja komitmen itu harus bisa kita penuhi. Masalahnya sekarang, kita berupaya untuk menegosiasi kembali. Semua pihak terkena dampak Covid-19 ini,” kata Menteri ESDM Arifin.

Arifin mengakui permintaan listrik selama pandemi Covid-19 memang turun. Permintaan listrik yang menurun juga berdampak pada penjualan listrik PT PLN (Persero) selama pandemi.

Namun dia berharap permintaan pasokan listrik akan pulih pada 2021 ini. Untuk mendongkrak permintaan pasokan listrik, Arifin menuturkan pemerintah akan menjalan sejumlah strategi.

Baca Juga: Subsidi Listrik Berlanjut, Cek Siapa yang Bakal Menerima dan Sampai Kapan Berlaku

Misalnya dengan mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) baik roda empat maupun roda dua hingga meningkatkan penggunaan kompor listrik.

“Kita juga harus menyempurnakan kita punya transmisi sehingga kita bisa membalas daerah yang kekurangan bisa kita suplai dengan listrik yang ada,” kata Menteri ESDM.

Pemerintah juga akan berupaya menghapus pembangkit listrik berbahan baku diesel.

Baca Juga: Satu Kampung di Kaltara Golput Gara-gara Listrik

“Memang infrastruktur transmisi harus bisa dipercepat pemasangangannya sehingga daerah-daerah yang mempunyai BPP (Biaya Pokok Penyediaan) tinggi bisa dibalas dengan BPP rendah sehingga cost keseluruhan bisa turun,” kata Menteri ESDM.

Hingga Agustus 2020, realisasi kapasitas beroperasi dari program pembangkit listrik 35 ribu baru mencapai sekitar 24 persen atau sebesar 8.400 MW.

Selain megaproyek tersebut, terdapat pula carry over sebesar 7.000 MW dari program sebelumnya. Baik proyek pembangkit 35 ribu MW dan 7.000 MW ditargetkan rampung pada 2023. ***

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah