"Marah-marah mulu. Dia minta saya tanggung jawab. Saya tinggal bareng sama dia (korban). Saya memang suka nginep di kontrakannya," kata Indra.
Pria yang telah enam tahun berstatus sebagai karyawan PT Mayasari Bhakti itu kemudian naik pitam dan memilih menghabisi nyawa korban di dalam bus.
Baca Juga: Beri Modal Rp2,3 Juta, Jokowi Ajak Tukang Martabak dan Nasi Uduk Jualan di Pasar Online
Indra mengakui bahwa luka di tubuh korban berdasarkan hasil outopsi sesuai dengan perbuatannya.
"Saya pukul belakangnya pakai kayu sekali. Kalau luka di leher karena dicekik," katanya.
Setelah memastikan korban tewas, tersangka meminta bantuan Unyil untuk mengubur jasad Hilda.
Baca Juga: Alhamdulillah, Wali Kota Cirebon Dinyatakan Sembuh dari Covid-19 setelah Lakukan Dua Kali Tes Usap
Tersangka memilih lokasi untuk menguburkan korban di area Taman Kota KM00 Tol Jagorawi, Makasar, Jakarta Timur.
"Kalau luka di punggung itu karena nyangkut pas saya tarik turun dari bus," katanya.
Tersangka mengaku terburu-buru saat memakamkan jenazah korban, sehingga usai menggali beberapa meter, lubang tanah hanya cukup untuk ukuran paha hingga dada korban.