Tokoh Agama Sebut Covid-19 Bukan Azab: Tak Ada Dalil Virus Tentara Tuhan

- 11 Desember 2020, 00:00 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /PIXABAY/fernandozhiminaicela

PORTAL MAJALENGKA - Para tokoh agama diminta untuk tidak menyamakan COVID-19 sebagai azab. Sebab, tidak ada dalil yang menjadi rujukan bahwa virus SARS-CoV-2 sebagai tentara dari Tuhan.

"Virus ini bukan siksaan, bukan azab," kata Dewan Pakar PW ISNU Gorontalo Muhammad Makmun Rasyid dalam jumpa pers daring bertema "Agama dan Mitigasi COVID-19" yang dipantau di Jakarta, dilansir Antara, Kamis 10 Desember 2020.

Hadir dalam jumpa pers tersebut sejumlah tokoh lintas agama, yakni Maha Bhiksu Dutavira Mahastavira (Ketua Dewan Sangha Walubi) dan Fransiskus Xaverius Mudji Sutrisno, SJ (rohaniawan Katholik).

Baca Juga: Mata Najwa Raih Penghargaan 'Talkshow' Berita Terbaik Dalam Anugerah KPI 2020

Makmun mengatakan wabah COVID-19 harus ditanggulangi secara bersama dengan segala upaya untuk kemaslahatan bersama dengan menerapkan protokol kesehatan.

Penerapan protokol kesehatan tersebut dapat menyelamatkan banyak orang sehingga peran tokoh agama agar dapat membimbing umat sehingga mampu melewati cobaan tersebut.

Menurut dia, pandemi agar dimaknai sebagai instrumen yang mengembalikan kesadaran bersama untuk saling menjaga.

Baca Juga: Atasi Dampak Pandemi Covid-19, Kemnaker Paparkan 6 Kebijakan Berikut

"Ini tahap penyucian dalam diri kita, tazkiyatun nafs dan pengembalian kesadaran untuk menjaga bersama. Indonesia ini sajadah kita bersama," katanya.

Makmun mengatakan pandemi COVID-19 menjadi momentum menguji iman seseorang. Saat wabah terjadi umat diminta untuk dapat bisa mementingkan kemaslahatan bersama.

Terlebih dalam Islam, kata dia, sangat dianjurkan agar tidak mengutamakan kepentingan ibadah diri sendiri ketika terjadi wabah, sehingga ada toleransi beribadah.

Baca Juga: Polisi Cekal Habib Rizieq Bepergian ke Luar Negeri

"Hal yang kita perbuat tidak selalu untuk pribadi, tapi juga kemaslahatan bersama karena kita ada, karena ada orang lain juga. Kita tidak boleh ada kerumunan di masjid, kita bisa lakukan ibadah di rumah, tidak mengurangi pahala sedikitpun," katanya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah