"Taman yang berbeda-beda itu juga menjadi daya tarik tersendiri di Surabaya," katanya.
Anna juga menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di Surabaya terus disempurnakan.
Baca Juga: Jelang Pencoblosan Pilkada di Supiori, Polisi Amankan Uang Sebesar Rp 450 Juta
Sudah ada sebanyak 533 bank sampah dan telah menyalurkan tiap kampung 10 ribu magot untuk 500 kampung peserta SSC (Surabaya Smart City) 2020, guna pengurangan sampah rumah tangga.
Bahkan, kata dia, ada pula delapan lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recyle) di beberapa tempat di Surabaya, ada pula 28 rumah kompos di berbagai titik di Surabaya.
Baca Juga: Daniel Akui Kemenangan Nina, lewat Sambungan Telepon Beri Ucapan Selamat
"Pengelolaan sampah di Surabaya juga sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo," ujarnya.
Yang terpenting adalah kampung-kampung di Surabaya juga diajari cara mengolah sampah, sehingga sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo tidak terlalu banyak meski pertumbuhan penduduk semakin meningkat.
"Makanya di Surabaya persoalan sampah relatif bisa dikendalikan," katanya.***