Kesbangpol Tegaskan Paguyuban Tunggal Rahayu di Majalengka Sudah Bubar

11 September 2020, 18:52 WIB
Kepala Badan Kesbangpol Majalengka, Drs Iman Pramudya Subagja MM /

PORTAL MAJALENGKA - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Majalengka, Iman Pramudya mengaku Paguyuban Tunggal Rahayu yang mirip kerajaan Sunda Empire, di Majalengka sudah ditutup sejak Februari 2020. 

Iman membenarkan bahwa Paguyuban yang dimaksud pernah ada di Majalengka.

Namun, sudah beberapa bulan yang lalu tak lagi beroperasi alias bubar.

Baca Juga: Sebanyak 270 Desa di Jawa Barat Berstatus Desa Mandiri

"Saya jelaskan, sebelum saat ini ramai bahwa ada Paguyuban di Garut dan di daerah Jabar lainnya termasuk Majalengka, itu kebalik. Sebenarnya ramai itu Majalengka dulu, tapi terlanjur diredam oleh kami," ujar Iman Jumat 11 September 2020.

Pada Jumat 11 September 2020, Iman juga menghadiri undangan dari Pemerintah Provinsi untuk membahas adanya kerajaan atau paguyuban di sejumlah daerah.

Sementara, menurut informasi, selain Kabupaten Majalengka, ada tiga daerah lainnya, yakni Kabupaten Garut, Bandung dan Tasikmalaya.

Baca Juga: Benarkah UAS Haramkan Facebook, Cek Faktanya Disini

Saat itu ketika sedang ramai-ramainya muncul kerajaan Sunda Empire di Bandung, di Majalengka juga ramai terkait hal tersebut.

Namun, Paguyuban yang dinamakan Kandang Wesi Tunggal Rahayu Ampera yang terletak di Blok Babakan Cilimus, RT.01/05, Desa Banyusari, Kecamatan Malausma itu bukan kerajaan.

Melainkan, hanya Paguyuban biasa yang aktivitasnya berbagai macam pengajian biasa.

Baca Juga: 5 Olahraga Pilihan di Tengah Pandemi Versi Tokopedia

"Jadi, sejak bulan Februari 2020 atau sedang ramai-ramainya Sunda Empire kita langsung bertindak, tujuannya menjaga kondusifitas. Setelah itu, paguyuban itu juga langsung membubarkan diri dan kini telah off," ucapnya.

Dirinya juga tidak menampik, bahwa saat masih beroperasi ada semacam aktivitas perekrutan yang dijalani oleh paguyuban tersebut.

Sehingga, setiap harinya jumlah anggota semakin bertambah.

Baca Juga: Erick Thohir : 30 Juta Vaksin Siap Akhir Tahun

"Tapi tidak sampai ribuan seperti yang disebutkan, memang ada perekrutan," jelas dia.

Terkait adanya pengajuan perizinan organisasi, pihaknya juga mengakui hal itu pernah dilakukan.

Baca Juga: Sampai 10 September 2020, 109 Dokter Meninggal Terpapar Covid-19

Namun, bukan pimpinannya yang mengajukan melainkan salah satu anggotanya.

"Jelas waktu itu kami tolak, Pernah Ngajukan, tapi tidak memenuhi syarat, salah satunya Ketuanya tidak pernah datang langsung," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Jabar Bergerak tersebut.***

 

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler