Transkrip Wawancara Gus Dur dengan Tim NCC Terkait Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang yang Tengah Viral

6 Juli 2023, 15:30 WIB
Ilustrasi transkrip wawancara NCC dengan almarhum Gus Dur terkait Al Zaytun. /ANTARA/Dedhez Anggara/

 

PORTAL MAJALENGKA - Beredar viral pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp (WA), terkait transkrip hasil wawancara Sofie Hidayat dan NII Crisis Center (NCC) dengan KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur.

Pesan berantai berisi transkrip wawancara Gus Dur dengan NCC ini jadi viral seiring dengan polemik panas yang berkembang saat ini terkait Pesantren Al Zaytun dan sosok Panji Gumilang.

Transkrip wawancara pada pesan berantai di Grup WA yang Viral itu diklaim merupakan hasil wawancara Sofie Hidayat, Tim NCC dan group WA NU NKRI bersama Gus Dur.

Dalam transkrip wawancara tersebut, Gus Dur mengaitkan Panji Gumilang dan Pesantren Al Zaytun dengan orang yang sangat berkuasa di era Orde Baru (Orba) dan sejumlah sosok berpengaruh di Tanah Air.

Sosok pemimpin pesantren Al Zaytun yang terletak di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu, disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan penguasa Orde Baru (Orba) yakni Presiden Soeharto.

Untuk lebih jelasnya inilah bunyi transkrip wawancara Gus Dur yang ada di pesan berantai di Grup WA yang beberapa hari terakhir ini viral.

Baca Juga: TERKINI! Para Demonstran di Pondok Al Zaytun Ricuh, Terjadi Aksi Saling Dorong dengan Polisi

Wawancara Gus Dur soal Al Zaytun dan Panji Gumilang tersebut diawali dengan penggalan kalimat “Prediksi Gus Dur tentang Al-Zaytun”.

MA’HAD AL-ZAYTUN menjadi sorotan publik belakangan ini. Sejumlah pihak menuding lokasi itu merupakan markas Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah IX (NII-KW9).

Ma’had atau pesantren pimpinan AS Panji Gumilang berada di Gantar, Indramayu, Jawa Barat.

Memiliki areal tanah yang sangat luas, sekitar 1.200 hektare. 200 hektare digunakan untuk bangunan, sisa lainnya berupa persawahan, ladang, hingga hutan jati emas.

Komplek ma’had terpisah dari perkampungan penduduk dengan pembatas tembok tinggi.

Selain ada asrama dan ruang belajar seperti pesantren pada umumnya, di sana pun berdiri rumah sakit, rumah tinggal, wisma tamu, waduk, sawah, ladang, dan bahkan kandang ternak.

Ada pula proyek besar pembangunan Masjid Rahmatan Lil ‘alamin yang sekarang masih dalam tahap penyelesaian.

Baca Juga: MUI Ungkap Ponpes Al Zaytun Telah Terafiliasi Gerakan Negara Islam Indonesia

Masjid ini didesain dengan ukuran lebih besar dari Masjid Istiqlal Jakarta. Diperkirakan masjid ini mampu menampung 150 ribu jamaah.

Jauh sebelum jadi sorotan media saat ini, Almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah memprediksi tentang masa depan ma’had ini melalui sebuah wawancara dengan tim repoter NII Crisis Center (NCC).

Dalam wawancara tersebut Gus Dur Saat itu  didampingi Yeni Wahid dan Sulaiman (Sekretaris pribadinya), adapun transkrip wawancara tersebut adalah sebagai berikut:

NCC: Apa pendapat Gus Dur tentang Al Zaytun?

Gus Dur (GD): Itu punya Pak Harto. Beliau dulu punya obsesi ‘At Tien & Al-Zaytun’ Pak Harto tahu semua yang dikerjakan Si Panji Gumilang.

Wong Abu Toto itu binaan ‘anak emasnya’ Ali Moertopo. Itu Proyek Mercusuar yang gak ada manfaatnya untuk bangsa.

Pak Harto itu punya mimpi, tapi gak kesampaean. Ia yang memerintahkan Sa’adilah Mursyid mengirim sapi tapos ke Zaytun di tahun 1999.

Baca Juga: Wapres KH Ma’ruf Amin Perintahkan Menko Polhukam dan Menag Tindak Cepat soal Al Zaytun

Sebelum reformasi yang jaga Zaytun itu kan Kopasus. Sekarang sudah 10 tahun apa sih yang sudah dihasilkan Al Zaytun?

Saya dengar santrinya gak bisa apa-apa, apalagi lulusannya gak jelas. Masyarakat disana resah dan menganggap Zaytun gak membawa manfaat apa-apa. Tanah mereka dirampas dan dibayar seenaknya ….

Zaytun itu hanya membangun propaganda kebaikan dan kesuksesannya sendiri. Yang begini gak akan lama, saya pikir tahun ini akan jadi tahun terakhir buat Zaytun.

Rakyat kita cerdas-cerdas kok, sudah gak bisa lagi dibohongi Abu Toto. Kalo ada yang masih bisa dibohongi, jumlahnya makin sedikit kok.

Orang sudah makin faham Zaytun itu bullshit. Buktikan saja omongan saya, mahasiswa-mahasiswa itu akan balas dendam.

Baca Juga: Galangan Kapal Milik Al Zaytun Disegel Bupati Indramayu karena Kasus Perizinan

NCC: Bagaimana Gus Dur melihat mereka itu Jahat?

GD : Anda ini punya hati nurani gak? PKI, Hitler, Zionis Yahudi sekalipun yang dibilang masyarakat itu JAHAT, mereka sangat “sayang” dan membela anak buahnya.

Tapi kalian bisa lihat sendiri itu di Zaytun, orang dibuat kerja rodi kaya Romusha. Tenaganya diperas, istri dan anaknya dipisahkan. Gak digaji sepantasnya, jangankan berharap UMR dan ada Jamsostek.

Inikan trafficking (penjualan manusia atas nama Islam ‘NII’) Apa itu gak jahat? Apapun alasannya untuk perjuangan, kondisi darurat. Itu bisa-bisa tipu mereka aja. Apa Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan hal tersebut?

Apa Imam Kartosuwiryo rela jama’ahnya diperas begitu?! saya yakin dia marah dan terluka.

NCC: Tapi anda kan tidak berbuat apa-apa untuk membongkar Al Zaytun?

GD: Anda gak tahu! Apa saya harus teriak-teriak hancurkan Zaytun, fatwakan NII SESAT!. Dulu yang kasih anak-anak itu temuan MUI, saya diberi tahu Kyai Sahal Mahfudz.

Yah dibongkarlah sama anak-anak itu. Saya yang perintahkan Chaidar dkk untuk maju gugat ….

Saya memang diminta oleh para Kyai itu untuk bicara soal Zaytun. Saya bilang nanti tunggu saja tanggal mainnya, Abu Toto itu tahu kok kalo ia sekarang tinggal menghitung hari.

Baca Juga: Ridwan Kamil Turunkan Tim Investigasi dari Pemprov Jabar Cari Fakta dan Tabayyun di Ponpes Al Zaytun

NCC: Anda kok berprediksi seperti itu Gus?

GD: Aku kan punya Muslim di RepublikaN. Ia cerita banyak tentang ramai-ramai umat NII KW9 berduyun-duyun jadi Tim Sukses di RepublikaN.

Abu Toto itu lagi panen duit. Habis dapat dari Wiranto, balik kanan ke JK. Sekarang ke RepublikaN. umatnya itu kaya Sapi yang tercocok hidungnya, kaya bebek ngekor Mas’ulnya.

NCC: Gus, kok tahu-tahuan Mas’ul?

GD: Tahu dong, itu Munif sespriku kan pernah sebentar kuliah di KW9 alias di tilawah. He he …

NCC: Bagaimana Gus Dur menilai sikap mereka yang ‘menyerang’ Al-Zaytun?

GD: Mereka itu kurang kritis, di tengah orang yang buta dan membuta. Tapi masih baguslah mereka masih mau mengkritisi Zaytun.

Zaytun itu bukan sekedar isu ‘Sesat’, Zaytun itu musuh kemanusiaan, musuh bersama kita semua. Ia bagai mesin penghancur masa depan anak bangsa, zaytun itu alat iblis untuk merusak tatanan masyarakat.

Bayangkan saja anak-anak mahasiswa itu disuruh ‘nipu orang tuanya sendiri’ katanya ‘teknis’, teknis Mbahmu, nipu yah nipu.

Kalo ada orang masih percaya dengan gombalannya Zaytun, orang tersebut pasti orang munafiq, setidaknya kalo pejabat yah pejabat yang koruptor, kalo ulama yah ulama Jablay, kalo intelektual yah intelektual pedagang, kalo peneliti yah peneliti goblok, kalo ada media yang membela Zaytun pasti media yang cuma cari makan alias media bayaran.

Yah kalo ada orangtua yang belain Zaytun yah orang tua yang durhaka dan gak punya hati nurani.

Baca Juga: LBM PCNU Indramayu Dukung dan Kawal Ketat Keputusan PWNU Jawa Barat Terkait Penyimpangan Al Zaytun

NCC: Lalu bagaimana membongkar kasus Zaytun ini?

GD: Tunggu saja tanggal mainnya, mereka sendiri kok yang akan menggali kuburannya sendiri …..

Karni Ilyas kasih bocoran ke saya kalo TV-One mau bongkar-bongkaran soal baiat ala NII. Inikan jelas-jelas makar. Kok ada Negara dalam Negara dibiarkan. ….

Intinya sekarang ini seluruh jajaran Zaytun sedang panik dan super sibuk bagaimana menyelamatkan diri ….

Ini harus kita lawan bersama, apa artinya saya sendirian. Sofie Hidayat dan Tim NCC dan group WA NU NKRI…”

Demikian transkrip wawancara Gus Dur dengan Tim NCC dalam pesan berantai di Grup WA terkait Al Zaytun dan Panji Gumilang yang tengah viral saat ini. *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler