Kronologi Kerusuhan Suporter Pada Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Diduga Telan 60 Korban Jiwa

2 Oktober 2022, 06:15 WIB
Akibat Kerusuhan Suporter Arema FC vs Persebaya,PT LIB Resmi Hentikan Kompetisi Liga 1 Selama Satu Pekan /Twitter @mhmmd_faizall

PORTAL MAJALENGKA - Derby Jawa Timur antara tuan rumah Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir rusuh.

Kerusuhan suporter pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada lanjutan BRI Liga 1 itu dimenangkan oleh tim tamu dengan skor 2-3 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Dikutip Portal Majalengka dari Antara, Kerusuhan tersebut bermula saat suporter Arema FC merangsek masuk ke lapangan lantaran tak terima tim kesayangannya kalah dari Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Tes Kebiasaaan Makan, Cari Tau Apakah Dietmu Sudah Benar atau Sebaliknya

Melihat kondisi demikian, para pemain Persebaya Surabaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan 4 mobil Polri dan barracuda.

Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu suporter.

Kerusuhan kian membesar, terlihat flare dilemparkan ke area lapangan. Keamanan gabungan yang terdiri dari Kepolisian dan TNI terus berusaha menghalau oknum supporter yang melakukan kerusuhan.

Baca Juga: Ketahui Diri Anda Lebih Dominan Otak Kiri Atau Kanan Melalui Link Tes Ujian Berikut

Dalam kejadian tersebut, nampak kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion Kanjuruhan, Malang. Terlihat juga 2 unit mobil Polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar.

Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kondisi kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.

Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING dan Prediksi MotoGP Thailand 2022, Fabio Quartararo Bakal Juara?

Tembakan gas air mata itu diduga memicu kondisi kian parah. Pasalnya, akibat gas air mata tersebut membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.

Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion Kanjuruhan, Malang kian menjadi. Akibatnya, tim medis yang jumlahnya terbatas kewalahan menangani jumlah korban kerusuhan yang kian membeludak.

Para suporter yang menjadi korban kerusuhan di Kanjuruhan lantaran mengalami sesak nafas akibat terkena gas air. Tak hanya itu, korban yang meninggal dunia itu diduga akibat terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Ikuti Link Tes Usia Mental untuk Mengukur Usia Mental Kalian

Hingga Minggu, 2 Oktober 2022 dini hari kurang lebih pukul 00.23 WIB, kondisi di luar stadion terlihat truk yang mengangkut suporter hilir mudik untuk mereka yang membutuhkan perawatan.

Hingga saat ini pihak Polres Malang dan manajemen belum memberikan keterangan resmi terkait adanya jumlah korban yang meninggal dunia akibat tragedi tersebut.

Namun di berbagai media sosial menyebutkan jumlah korban di Kanjuruhan mencapai 60 korban jiwa. Bahkan jumlah tersebut bisa bertambah.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler