PORTAL MAJALENGKA - Tri Rismaharini atau akrab dipanggil Menteri Risma datang ke Blitar, tepatnya ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar.
Menteri Risma datang ke Blitar pada Minggu, 04 September 2022. Maksud kedatangan Menteri sosial ini adalah untuk menjenguk balita korban kekerasan.
Menteri Risma juga terlihat ikut berkomunikasi dengan korban dan ibunya untuk mengetahui kondisi balita yang mendapatkan kekerasan tersebut.
Baca Juga: BBM Resmi Naik! Motor Listrik Kini Mulai Dilirik, Berikut Harga dan Berbagai Mereknya
Penganiayaan yang dialami korban diduga bukan cuma sekali melainkan berkali-kali selama diasuh oleh tetangganya itu.
Dilansir dari akun Instagram @kemensosri bahwa balita tersebut mengalami kekerasan yang dilakukan oleh tetangganya sekaligus orang tua angkatnya.
Pada awalnya Mentri Risma merasa aneh akan sikap orang tua korban, dia merasa aneh tentang sikap orang tuanya yang menitipkan anak kepada tetangganya.
Baca Juga: SEJARAH INDONESIA, Inilah Cikal Bakal PKI, Awalnya Bukan Berpaham Komunis
"...kok aneh, anak kok dititipkan kepada tetangganya? Ternyata ibunya menjadi calon TKW" ucap Mentri Risma dalam video unggahan akun kemensosri.
Namun diketahui bahwa ibunya telah kembali dengan meminta izin kepada pihak PJTKI untuk merawat anaknya.
Diberitakan Mentri Risma juga bahwa korban mengalami trauma berat, sehingga dia memerintahkan stafnya yakni Direktur anak untuk tetap berada di RSUD guna menangani masalah penganiayaannya.
Baca Juga: ANEH! Abu Nawas Memberi Upah untuk Pencuri Barang Belanjaannya, Ini Alasannya
Mentri Risma juga memberikan saran kepada ibu korban agar tidak usah pergi lagi atau melanjutkan menjadi TKW, karena anaknya mengalami trauma berat dan tidak mau dengan siapapun.
Dari pihak Kementerian Sosial juga diinformasikan akan turut membantu menyelesaikan masalah Ibu korban ke PJTKI Malang.
Namun tidak berhenti di situ, Menteri Risma juga menginformasikan akan memberikan pekerjaan kepada ibu korban.
Mentri Risma ternyata sudah menawarkan pekerjaan kepada ibu korban di makam Bung Karno, yang notabene makam Bung Karno adalah kawasan Wisata di bawah Kementerian Sosial.
"Ya Insya Allah, saya tawari tadi untuk bisa bekerja nanti, misalkan di makam Bung Karno, itu kan di bawah Kementerian Sosial" ucap Risma saat ditanya wartawan.
Namun ibu korban akan siap bekerja saat anaknya sudah pulih dan sudah mau ditinggal, karena diketahui sebelumnya, korban tidak mau berbicara dengan orang lain.
Diketahui bahwa balita yang menjadi korban kekerasan oleh tetangga sekaligus orang tua angkatnya itu berusia 3 tahun dan sebelumnya diasuh oleh neneknya.***