Topan Surigae Tidak Lewati Indonesia, tapi Tetap Waspada Dampak Gelombang Tinggi

15 April 2021, 15:50 WIB
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia dampak Siklon Tropis Surigae. /BMKG/

PORTAL MAJALENGKA - Siklon Tropis Surigae yang sudah berkembang menjadi topan dilaporkan bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Namun, BMKG mengingatkan untuk waspada dampak Topan Surigae tersebut.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menyebutkan, Topan Surigae tidak akan melewati wilayah Indonesia.

Meski demikian, Topan Surigae tetap bisa menimbulkan dampak tidak langsung ke sebagian wilayah Indonesia.

Baca Juga: Dor! Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Makassar karena Melawan dengan 2 Parang

Baca Juga: Subsidi Listrik PLN, Langkah Tepat Jaga Daya Beli Masyarakat

"Arah geraknya adalah barat laut menjauhi wilayah Indonesia," kata dia dilansir dari Antara.

Siklon Tropis Surigae merupakan perkembangan dari bibit siklon 94W yang tumbuh di kawasan perairan Pasifik Barat sebelah utara Papua sejak 12 April 2021.

Menurut Tropical Cyclone Warning Center BMKG, pada pukul 08.57 WIB Surigae berada di koordinat 8,6 LU dan 136,5 BT atau sekitar 1.090 km sebelah utara Biak dan bergerak menuju barat daya dengan kecepatan 1 knot (2 km/jam) menjauhi wilayah Indonesia.

Baca Juga: Vaksin Tidak Membatalkan Puasa, Ramadan Jadi Momentum Ikhtiar Memutus Pandemi COVID-19

Baca Juga: Ilham Saputra Ditunjuk sebagai Ketua KPU RI secara Definitif

Namun siklon tersebut diprediksi semakin kuat dalam 24 jam mendatang dan bergerak menuju barat laut menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan maksimum 60 knot (110 km/jam).

Menurut Fachri, pergerakan Siklon Tropis Surigae yang sudah berkembang menjadi topan tersebut bisa menimbulkan dampak tidak langsung ke wilayah Indonesia.

Surigae, menurut BMKG, dalam 24 jam ke depan berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang. Daerah yang terdampak di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Baca Juga: Sebar Uang Pecahan Rp75 Ribu, BI Berharap Warga Gunakan untuk THR Lebaran

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Nonaktif Ajay M Priyatna Minta Jatah Rp3,2 Miliar untuk Perizinan RS

Di samping itu, siklon tersebut berpotensi menghadirkan gelombang dengan tinggi 1,25 sampai 2,5 meter di Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Bitung-Likupang.

Juga di Laut Maluku, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Raja Ampat bagian utara, Perairan Selatan Biak, Teluk Cendrawasih, dan Perairan Jayapura-Sarmi.

Di Perairan Manokwari, Perairan Utara Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua Barat, dan Samudra Pasifik Utara Jayapura siklon berpotensi menimbulkan gelombang dengan tinggi 2,5 sampai empat meter.

Baca Juga: Harga Sembako Terpantau Mulai Merangkak Naik di Hari Kedua Ramadhan

Baca Juga: Terkait Larangan Mudik Lebaran 2021, Polisi akan Lakukan Penyekatan Jalan Tikus

Siklon juga berpotensi menghadirkan gelombang setinggi empat sampai enam meter di Samudra Pasifik utara Biak.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler