BPPTKG Beri Peringatan Potensi Banjir Lahar Gunung Merapi

2 Februari 2021, 21:49 WIB
Masih Berstatus Siaga! Gunung Merapi Muntahkan 23 Kali Guguran Lava Sejauh 1 KM /Instagaram/@syaiful_rizal

PORTAL MAJALENGKA-Masyarakat di kawasan aliran sungai Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida beri Peringatan waspada banjir lahar di kawasan puncak Gunung Merapi.

Peringatan itu seiring dengan turunnya musim hujan yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir februari sehingga potensi adanya banjir lahar Gunung Merapi sangat dekat.

Peringatan disampaikan Hanik saat ia berkesempatan mengunjungi langsung pos pengamatan Gunung Merapi Babadan di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. 

Baca Juga: Indonesia Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik, Target Semester Pertama Tahun Ini Rampung

"Rekomendasi kami, di hulu-hulu sungai Merapi itu tidak aman karena sewaktu-waktu lahar itu akan turun karena sekarang musim hujan," katanya di Magelang, Selasa.

Bersama Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, Hanik melakukan pengamatanlapangan langsung di lapangan.

Dari hasil pengamatan tersebut dia mengatakan potensi banjir lahar berupa material  baru dan juga  material lama yang terbawa. Banjir lahar berpotensi di semua alur sungai yang berhulu di Merapi.

Baca Juga: Kemenkeu Paparkan Alasan Perbedaan Tarif Cukai SKM dan SPM

"Memang material yang dilepas kecil, namun walaupun kecil harus terus diwaspadai, karena volume kubahnya masih tumbuh. Apalagi kalau lahar selain material yang baru juga ada material lama yang terbawa," katanya.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menuturkan berdasarkan informasi dari BMKG curah hujan tinggi terjadi pada Januari dan Februari 2021

Berkaitan dengan banjir lahar seperti yang disampaikan Kepala BPPTKG, katanya materialnya tidak harus material yang baru. Jadi material lama juga bisa menjadi penyebab terjadinya banjir lahar karena curah hujan yang tinggi di bagian hulu.

Baca Juga: Kudeta Pemerintahan Myanmar Meletus, Keberadaan Aung San Suu Kyi Misterius

"Hal ini yang memang harus diwaspadai oleh masyarakat yang tinggal di daerah sungai dan juga mereka yang melakukan aktivitas di sana, seperti wisata, penambangan, pencarian kayu, dan sebagainya," katanya.

Menurut dia, mereka harus berhati-hati saat ini, karena hujan bisa terjadi setiap saat walaupun informasinya sudah diperoleh dari BMKG.

"Sebenarnya sudah sejak 2010 kami dengan BPPTKG memasang alat peringatan dini (EWS) di beberapa titik, dengan informasi itu diharapkan memang nantinya yang ada di bagian tengah yaitu Kota Yogyakarta juga harus waspada, khususnya sungai-sungai yang masuk kota tersebut kanan kirinya berpenduduk padat, itu yang selalu diinformasikan," katanya.

Baca Juga: Dampak Abrasi, Sejumlah Desa di Kawasan Pesisir Tenggelam

Ia menyampaikan hal ini bagian dari sistem peringatan dini. Jadi sistem peringatan dini yang dibangun mulai dari pantauan kemudian dari pantauan itu BPPTKG nanti akan mengolah menjadi informasi dan informasi itulah yang kemudian disampaikan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

"Masyarakat sudah mengetahui apa yang mereka harus lakukan, kalau ada informasi itu mereka pergi ke tempat yang sudah direncanakan ke tempat evakuasi," katanya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler