PORTAL MAJALENGKA - Sekembalinya dari Arab Saudi, Habib Rizieq Shihab langsung menyelenggarakan pernikahan putrinya, Najwa Shihab yang menjadi klaster baru Covid-19 karena mendatangkan ribuan tamu.
Setelah itu dia dikabarkan sakit hingga membatalkan semua jadwalnya tapi saat pihak berwenang memintanya melakukan tes usap dia menolak dan akan melakukannya secara mandiri.
Namun, setelah melakukan tes usap secara mandiri Habib Rizieq menolak untuk memberikan hasilnya.
Baca Juga: PGRI Kota Bogor Usulkan Guru Divaksinasi Sebelum PTM Dimulai
Meskipun begitu telah beredar di internet hasil tes usap atas nama Muhammad R. Shihab yang dilakukan pada 28 November 2020 dengan hasil positif.
Bahkan surat hasil tes tersebut lengkap dengan nama lembaga medis dan kemanusiaan MER-C.
Baca Juga: BPOM Pastikan Aspek Keamanan, Efektivitas, dan Mutu MUI Kawal Aspek Kehalalan Vaksin Covid-19
Lantas, benarkah foto hasil tes usap tersebut milik Habib Rizieq?
Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman ANTARA, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad membantah hal tersebut.
Diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, dalam artikel Cek Fakta: Beredar Foto Hasil Tes Usap Covid-19 Milik Habib Rizieq Shihab Positif, Ini Faktanya, Dia mengatakan jika lembaganya tidak mengeluarkan laporan tes reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) dengan hasil positif atas nama Muhammad R. Shihab.
Baca Juga: Viral Adzan Ajakan Jihad, Bagaimana Dalam Pandangan Islam?
“Tidak betul,” ucapnya yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari ANTARA.
Selain itu, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman juga membantah jika hal tes usap tersebut milik Habib Rizieq.
“Palsu (surat) itu,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta pada Rabu, 2 Desember 2020.
Baca Juga: Aceh Tingkatkan Produksi Ubi Kayu Sebagai Pangan Lokal 2021
Berdasarkan pemaparan di atas mengenai beredarnya foto hasil tes usap Covid-19 milik Habib Rizieq Shihab positif adalah tidak benar.
Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.***(Mela Puspita/Pikiran Rakyat Pangandaran)