“Jadi pangan tetap tersedia, tidak akan sampai masyarakat kekurangan pangan. Untuk keluarga kurang mampu mereka disubsidi beras setiap bulannya, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 1,535 KPM,” ungkap Sutrisno.
Menurutnya ada dua kebijakan Presiden untuk menanggulangi dampak el nino bagi lapis bawah yang sulit mendapatkan cadangan pangan, sejak Maret untuk keluarga penerima manfaat disuplai beras.
Selain itu untuk urusan logistik Bulog telah memasok beras ke pasaran dengan begitu kebutuhan pangan tetap terpenuhi.
Baca Juga: Menkominfo Optimis Sepekan ke Depan Ruang Digital Indonesia Bersih dari Judi Online
Sementara itu harga gabah di Majalengka saat ini masih tetap mahal mencapai Rp 750.000 hingga Rp 800.000 per kw. Sedangkan harga jual beras di pabrik penggilingan telah mencapai Rp 12.500 per kg.
Yahya bandar gabah di Jatitujuh menyebutkan, pihaknya hingga sekarang masih bisa menyuplai gabah kepada pelanggan di Desa Sukadana, Kecamatan Bangodua, Indramayu. Sementara ini gabah masih tetap diperoleh dari wilayah Jatitujuh.
“Gabah masih tetap mahal, bagi petani yang masih memiliki gabah harga tinggi cukup menguntungkan, hanya kan gabah yang dimiliki petani dijual sejak basah, ada yang dijual kering,” ungkap Yahya.