Di tengah kesibukannya mengurus santri yang ada di pondoknya, Kyai Umar juga mencoba memanfaatkan limbah tahu yang ada di desanya.
Desa Cisambeng merupakan penghasil tahu dan tempe, banyak home industri yang memproduksi tahu dan tempe di desa ini.
Ampas tahu merupakan limbah dari industri ini, dan ini yang dimanfaatkan Kyai Umar untuk ternak kambingnya untuk mencampuri rumput dengan ampas tahu untuk pakan kambingnya.
Baca Juga: KISI-KISI TES TULIS CAT Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota dan Contoh Soal Lengkap Jawabannya
Hasilnya pun sangat luar biasa, kambing terlihat sangat sehat dengan badan kambing yang terlihat besar dan gempal.
Biaya untuk pakan kambing ternak pun akhirnya bisa diminimalisir, sehingga dalam menjual kambingnya pun bisa terbilang sangat terjangkau.
Bahkan ada satu ekor kambing kurban yang sudah masuk syarat untuk kurban dibandrol dengan harga Rp 2,5 juta saja.
"Masih tersisa sekitar 27 ekor lagi," ucap Nyai Nurbaeti istri Kyai Umar saat dihubungi Tim Portal Majalengka - Pikiran Rakyat pada 10 Juni 2023.
"Ada yang 2 juta 700 ribu rupiah, ada yang 3 juta, pariatif harganya," ujarnya saat ditanya harga per ekornya.