Sunan Kudus dan Kehadiran Jalan Anyer Panarukan Bersama Daendels

- 2 September 2022, 07:00 WIB
Masjid Agung Menara Kudus. Menelusuri Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels
Masjid Agung Menara Kudus. Menelusuri Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels /Instagram/ @menarakudus

Masjid yang pada awalnya diberi nama Al Manar atau Masjid Al Aqsha itu kemudian menjadikan Kudus magnet para peziarah dari berbagai daerah

Kehadiran Jalan Raya Pos tak banyak mengubah peta permukiman, baik secara politik maupun ekonomi.

Baca Juga: Pakan Alternatif Terbaik Ikan Mas Koki, Efektif Cegah Sembelit, Pencernaan Lancar

Ini terlihat dari keberadaan masjid dan permukiman setempat yang terhitung lebih tua ketimbang dengan Groote Postweg.

Jauh sebelum keberadaan Jalan Raya Pos, aktivitas masyarakat di sini sudah terpusat di permukiman di utara Kali Gelis.

Di daerah ini, maka kemudian Kudus dikenal dengan aktivitas masyarakatnya yang jigang' (ngaji dan berdagang)

Baca Juga: Gus Miek Bongkar Kewalian Pengemis Misterius, Ternyata Orang Ini yang Dicari Kyai Mahrus Ali Lirboyo

Jalan Raya Pos yang melintas, kemudian justru menjadi pendukung wilayah ini sebagai salah satu pusat perekonomian Jawa Tengah.

Salah satunya yang saat ini bernama Jalan Ahmad Yani. Jalan ini segaris lurus jika memasuki Kota Kudus melalui Jalan Agil Kusumadya.

Tapi, posisi Jalan Ahmad Yani yang berpondasi Groote Postweg hanya dapat dilintasi dari arah timur, seiring kepadatan kendaraan yang masuk ke kota ini

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Tilas Jalan Daendels


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah