Antara Suryakencana dan Empang, Menelusuri Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels (Bagian 7)

- 26 Mei 2022, 09:00 WIB
Istana Bogor (Boetenzorg) Ternyata Awalnya Bertingkat. Namun Karena Ini  Kemudisn Diruntuhkan../tangkap layar dari laman if you know
Istana Bogor (Boetenzorg) Ternyata Awalnya Bertingkat. Namun Karena Ini Kemudisn Diruntuhkan../tangkap layar dari laman if you know /

Baca Juga: PARAH! 2 Hakim Narkoba Ditangkap BNN, Alat Isap Sabu Disimpan di Pengadilan

Sepintas wilayah Empang sangat mirip dengan Kampung Condet di Jakarta Timur. Mayoritas warga peranakan Arab di kawasan Empang berprofesi sebagai penjual minyak wangi, kurma, dan keperluan ibadah haji. Perkampungan Arab ini seumur dengan kawasan pecinan Suryakencana.

"Kalau zaman dulu, gampang membedakan pedagang Cina dan Arab. Kalau Cina berdagang dipikul, Arab berdagang dijinjing,” kata Eman Sulaeman.

Eman menambahkan, nama Suryakencana sesungguhnya baru diresmikan Pemerintah Kota Bogor pada kisaran 1970an.

Sebelum nama sekarang disandang, jalur ini masih bernama Jalan Perniagaan. Bahkan sebelumnya lagi, pada 1905, kawasan ini dikenal dengan nama Handelstraat, sebuah nama yang diberikan pemerintah Hindia Belanda pada 1905.

Baca Juga: Prabu Siliwangi Bunuh Raja Ular, Bukannya Bahagia Kakek Sunan Gunung Jati Malah Sedih, Ternyata Kerena Ini

"Suryakencana diambil dari nama putra Pangeran Arya Wiratanudatar (Prabu Siliwangi), Pangeran Raden Suryakencana," kata Eman menambahkan.

Jalan Suryakencana berujung di daerah Eka Lokasari atau lebih dekat dengan kawasan Tajur. Tajur merupakan daerah yang menjahit Kota Bogor dengan Ciawi.

Tajur kini memiliki pamor tersendiri sebagai sentranya para pembuat tas. Maka jangan heran bila di lokasi ini berjejer pabrik tas yang juga membuka galerinya. Semua hasil produksi tas di sini dibuat oleh warga setempat.***

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Tilas Jalan Daendels


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x