Lokasinya di posisi 'tusuk sate' antara Jalan Sudirman dan Jalan Juanda. Istana Bogor merupakan satu bangunan terbesar dan terluas yang ditinggalkan Daendels di Bogor.
Seperti dijelaskan pada buku-buku sejarah, Daendels pad a masa kepemimpinannya sempat memindahkan ibu kota pemerintahan dari Batavia ke Weltevreden, Gambir. Tak hanya itu, sang tangan besi juga memindahkan kediamannya dari Batavia ke Buitenzorg (Bogor).
Mengingat ini merupakan jalan milik petinggi, maka tak heran di Jalan Juanda tempat berdirinya Istana dibuat agak melebar.
Baca Juga: Rahasia Kecantikan Gadis Baduy Banten, Pewaris Adat Budaya Sunda Warisan Prabu Siliwangi
Memang dulunya, Jalan Juanda ini dikenal masyarakat sebagai Jalan Besar atau Groote Weg. Dari Groote Weg dan Istana inilah, Daendels mengatur pemetaan di wilayah Bogor bersama dengan para penasihatnya.
Daendels mengembangkan Bogor menjadi tempat para pejabat Belanda yang datang bertamu. Beberapa bangunan seperti vila dan hotel masih berdiri di sepanjang Jalan Juanda.
Satu-dua bangunan kini telah berubah fungsi menjadi kantor pemerintahan maupun pusat perbelanjaan. Ya, Bogor memang pusat perbelanjaan bagi mereka yang bosan berbelanja di Jakarta.
Menyisir Jalan Juanda dan melewati Kebun Raya Bogor, Jalan Daendels kembali menyempit di Jalan Suryakencana. Lokasinya tak jauh dari bangunan yang saat ini bernama Bogor Trade Mall.
Baca Juga: Peringatan BMKG: Potensi Banjir Rob Terjadi di Pesisir Indonesia
Jika Jalan Juanda adalah jalannya para pejabat, berbeda dengan Jalan Suryakencana. Jalur ini terbilang lebih kecil dan dikhususkan sebagai pusat perdagangan pada saat Bogor era kolonial.