Pada Rampak Genteng yang pertama pada tahun 2012, Jatiwangi melibatkan 1.001 peserta. Festival kedua pada tahun 2015 bertambah menjadi 7.000 peserta.
Pada ilid ke-3 pada tahun 2018, Festival Rampak Genteng digelar lebih meriah dengan melibatkan lebih banyak orang.
Baca Juga: Sumur Pertama di Desa Surawangi Kecamatan Jatiwangi
Sementara, pada jilid ke-4 tahun ini Festival Rampak Genteng berlangsung Kamis, 11 November 2021. Meski digelar, namun para peserta dibatasi hanya 1.000 orang. Hal tersebut demi mematuhi protokol kesehatan.
Festival Rampak Genteng melibatkan warga perampak genting, peniup suling tanah, penabuh tambur, penari, dan juga paduan suara yang bersatu dalam harmoni.
Adapun peserta yang terlibat dalam Festival Rampak Genteng ini antara lain pelajar sekolah, mahasiswa, guru dan dosen, buruh genting, polisi, birokrat, ibu-ibu PKK, pemuda karang taruna, berbagai komunitas, serta kelompok paduan suara.
Baca Juga: Puan Maharani Menanam Padi saat Hujan, Susi Pudjiastuti Beri Komentar Menohok
Peserta Rampak Genteng membawa sendiri genteng lalu dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan bambu. Agar seirama, beberapa pemandu dikerahkan di sejumlah titik, satu pemandu utama berada di tengah-tengah peserta.
"Festival Rampak Genteng sudah memasuki jilid ke-4 diselenggarakan. Semoga seterusnya ada," tutur Ketua Panitia Festival Rampak Genteng, Ahmad Thian Vultan kepada media.
Menurutnya, Festival Rampak Genteng dibangun atas kerja sama atau gotong royong warga dan kolaborasi pentahelix di Kabupaten Majalengka.