Hari Terakhir Penutupan, Ini Tiga Prioritas Diklatsar Banser Majalengka

- 4 April 2021, 11:57 WIB
Diklatsar Banser Jatitujuh Majalengka resmi ditutup Minggu 4 April 2021.
Diklatsar Banser Jatitujuh Majalengka resmi ditutup Minggu 4 April 2021. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA - Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Majalengka, Ahmad Cece Ashfiaydi mengatakan kekuatan manusia terdiri dari unsur pikiran, fisik, dan spiritual. Ketiganya harus difokuskan dan diperkuat untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan. 

"Di dalam diri kita harus kuat dalam pikiran, badan juga spiritual," katanya pada hari ketiga Pendidikan dan Latihan Barisan Ansor Serbaguna (Diklatsar Banser) di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Minggu (4/4).

Ia menambahkan bahwa kader Ansor dan Banser harus terus mengolah diri dan meningkatkan kapasitas diri dengan berbagai pendidikan dan latihan baik lahir maupun batin. 

Baca Juga: Diklatsar Banser Upaya Tangkal Radikalisme dan Intoleransi

"Jadi kader Ansor dan Banser itu harus punya kekuatan lahir dan batin. Oleh karenanya, perlu pendidikan dan latihan yang ketat dan teratur," tambahnya.

Bahkan, ia menjelaskan pentingnya mempersiapkan diri bagi kader Ansor dan Banser untuk meneruskan amanat para kiai dan perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) di masa yang akan datang.

Oleh karenanya diharapkan kader Ansor dan Banser menjadi insan yang ulul albab dan paripurna punya berbagai bekal keilmuan yang mumpuni, berakhlakul karimah dan tentunya punya keistimewaan dalam bidang spiritual. 

Baca Juga: Percepatan Vaksinasi Lansia Butuh Peran Serta Seluruh Elemen Masyarakat

"Karena kader Ansor dan Banser ini merupakan kader NU di masa yang akan datang maka dari sekarang kita terpa agar berotak cerdas, berprilaku baik dan punya keunggulan spiritual," tambah alumnus PMII Situbondo ini.

Senada dengan Cece, Amien Halimi mengatakan, kegiatan Diklatsar dengan protokol kesehatan yang ketat sudah dilaksanakan selama tiga hari dengan materi penguatan intelektual, penguatan emosional dan penguatan spiritual. 

"Tiga hari dengan prokes yang ketat, para peserta mendapatkan nutrisi bagi penguatan intelektual, emosional dan spiritual oleh para pelatih maupun narasumber," ungkapnya.

Baca Juga: Opsi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Wajib Setelah Guru dan Tenaga Pendidik Divaksinasi

Selanjutnya, ia juga menambahkan bahwa sebagai basis NU pada masa lampau maka Jatitujuh akan membangkitkan kembali para kader muda NU nya agar punya ghirah berkhidmat kepada NU dengan salah satu jalannya awaknya mengikuti Diklatsar Banser. 

"Dalam catatan sejarah, Jatitujuh merupakan basis NU. Oleh karenanya saat ini kaum muda NU-nya berikhtiar melalui pintu Diklatsar Banser untuk mengabdi dan berkhidmat di NU dan membangkitkan kembali NU di Kasokandel," tambah Ketua PAC GP Ansor Jatitujuh ini.***

 

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah