Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka 1 April, Nih Syaratnya

- 30 Maret 2021, 23:07 WIB
Ilustrasi Gunung Semeru
Ilustrasi Gunung Semeru /Pixabay/hansbenn

PORTAL MAJALENGKA - Pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur kembali dibuka mulai 1 April 2021. Sebelumnya pendakian ditutup sejak akhir 2020 lalu.

Plt Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Agus Budi Santosa mengatakan, keputusan untuk kembali membuka pendakian Gunung Semeru tersebut diambil usai dilakukan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.

"Pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dibuka kembali pada hari Kamis 1 April 2021," Agus di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Kasus Terorisme Tidak Ada Kaitannya dengan Agama

Baca Juga: Anggap seperti Kompetisi Badminton, Ridwan Kamil Tegaskan Siap Jadi Calon Presiden

Agus menjelaskan Balai Besar TNBTS menerapkan sejumlah persyaratan untuk pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru kali ini.

Pertama, pendaki wajib menerapkan prosedur pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru di TNBTS.

Kemudian, lanjut Agus, pembelian tiket masuk pendakian hanya bisa dilakukan secara daring atau booking online melalui situs https://bookingsemeru.bromotenggersemeru.org/ dan jumlah pendaki dibatasi.

Baca Juga: Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Diduga Pipa Bocor

Baca Juga: Tersangka Kasus Dugaan Korupsi PDSMU Majalengka Akhirnya Ditahan

"Jumlah kuota pendakian yang disepakati adalah 180 orang per hari atau 30 persen daya dukung atau daya tampung," kata Agus.

Selain itu, tambah Agus, lama pendakian untuk para pendaki dibatasi selama tiga hari dan dua malam. Pendakian maksimal yang diperbolehkan hanya sampai di wilayah Kalimati.

"Untuk kota pendakian akan dilakukan monitoring dan evaluasi pada bulan berikutnya," kata Agus.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Media Network Gelar UKW untuk Tingkatkan Profesionalitas Wartawan

Baca Juga: Hari Ke-2 Kebakaran Kilang Minyak Balongan: Api Belum Juga Padam

Pendakian Gunung Semeru ditutup sementara pada 29 November 2020 karena adanya peningkatan aktivitas pada gunung yang memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Saat itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut meletus dan mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter. Akibat peningkatan aktivitas itu, ratusan warga yang tinggal di lereng Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, harus mengungsi.

Pada 30 Desember 2020 Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akhirnya memutuskan untuk menutup secara total pendakian Gunung Semeru. Karena kondisi cuaca buruk yang terjadi di wilayah Jawa Timur dan bisa membahayakan keselamatan para pendaki.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah