Pesan Rahasia Jati Pereket, Jati Keramat Berusia Ratusan tahun, yang Dianggap Ikon Kertajati

28 September 2020, 05:35 WIB
Pohon Jati yang lokasinya tidak jauh dari Bandara Kertajati, yang dipercaya mempunyai nilai Historis dan mistis oleh warga sekitar. /Portal Majalengka/Pikiran Rakyat/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA - Pelebaran Jalan di sekitar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sempat terhambat.

Warga Desa Kertajati kecamatan Kertajati Majalengka menolak karena pelebaran jalan akan merobohkan pohon “jati pereket” yang berada di pinggir jalan, di ruas jalan antara Kadipaten-Kertajati, tepatnya di Blok Cuyu, Desa Kertajati.

Saat ini posisi pohon jati berada di tengah-tengah pelebaran, menuju Bandara Kertajati.

Baca Juga: Hari Ini Kejari Majalengka Kembali Panggil Dua Saksi Dalam Kasus Dugaan Korupsi PDSMU

Rencana penebangan pohon jati pereket berdiameter 50 cm yang sudah mengering sejak kurang lebih 60 tahun lalu tersebut terkait dengan adanya pelebaran jalan menuju Bandara Kertajati yang akan berimbas pada pohon tersebut.

Sejumlah warga menyayangkan adanya rencana penebangan pohon jati pereket, karena pohon jati menjadi ikon Desa Kertajati.

Tidak begitu jelas siapa yang menanam pohon jati tersebut.

Baca Juga: Di Maria Marah Tidak Masuk Timnas Argentina, Singgung Leonel Messi

Karena almarhum Nenti yang saat meninggal berusia 113 tahun, saat ada dan ditanya tentang itu tidak mengetahuinya perihal siapa yang menanam.

Pertanyaan sama juga untuk Iyang yang kini berusia 100 tahun tidak mengetahuinya.

Menurut Sekretaris Desa Kertajati Madroni (48) seperti dikutip Zona Priangan, dirinya pernah bertanya pada sejumlah orang tua tidak ada seorangpun yang mengetahui berapa tahun usia pohon jati tersebut terlebih yang menanam pohonnya.

Baca Juga: Majalengka Tambah 6 Kasus Covid-19

“Orang tua yang usianya ratusan tahun tidak seorang pun yang mengetahuinya. Para orang tua hanya tahu pohon jati sudah ada dan menjadi ikon Desa Kertajati,” ungkap Madroni.

Ada yang menyebutkan bahwa jati ditanam oleh Bagus Rangin sebagai tanda batas Desa Kertajati di masanya.

Hingga pohon jati tersebut mati dan mengering, tidak ada seorangpun yang berani menebang pohonnya.

Baca Juga: Kapan Sih Waktu yang Cocok Minum Air Putih?

Malah hingga Tahun 1990 pohon jati tersebut selalu dililit kain putih berukuran 1 meteran, kain selalu diganti ketika rusak atau robek.

Selain itu banyak orang mempercayai pohon jati keramat hingga setiap malam jumat banyak bertabur bunga.

Hingga kini di bagian bawah pohon jati dibatasi dengan tembok melingkar menandakan tidak boleh diganggu.

Baca Juga: Me Time Atasi Stres, Tapi Jangan Lama-lama

Dipercaya mengandung Aura Historis dan Mistis

Polsek Kertajati, Kabupaten Majalengka, memasang garis polisi di lokasi berdirinya pohon “jati pereket” di desa lokasi Bandara Internasional Jawa Barat berada.

Polisi turun tangan, karena semakin banyaknya massa yang datang, dan mengganggu arus lalu lintas di ruas jalan tersebut.

Pemasangan garis polisi di pohon yang dianggap keramat itu dilakukan sejak Kamis, 24 September 2020 pekan lalu.

Baca Juga: Ancaman Tsunami di Wilayah Selatan Jawa Hantui Masyarakat, Begini Tanggapan BMKG

Pohon jati itu jadi bahan kontroversi, karena ada rencana penebangan untuk pelebaran jalan, sementara warga tidak sepakat.

Setiap hari ada warga yang bergantian mengunjungi dan melihat pohon itu. Tidak sedikit dilaporkan kesurupan melampiaskan amarah, menolak pohon ditebang.

Kapolsek Kertajati Iptu Yayat Hidayat mengungkapkan pemasangan garis polisi juga untuk menghindari agar masyarakat tidak terus berkerumun di lokasi tersebut menghindari munculnya klaster baru Covid-19.

Baca Juga: Surya Darma: Segera Kembalikan Pasar Jatitujuh dan Panjalin ke Desa Masing-masing!

Karena yang datang berasal dari berbagai daerah tidak hanya dari wilayah sekitar Bandara Kertajati.

Para pengunjung penasaran setelah pohon jati viral di media sosial, hingga setiap sore dan malam hari orang berkerumun di lokasi tersebut terlebih saat ada informasi akan segera ditebang.

Yaya, pemilik bengkel sepeda motor yang lokasinya persis berada di dekat pohon jati pereket mengungkapkan semakin hari semakin banyak masyarakat yang datang untuk melihat keberadaan pohon jati. 

Baca Juga: Sengketa Lahan Pasar Jatitujuh dan Pasar Panjalin dengan Pemkab Majalengka, Ini Kronologisnya!

Terlebih di malam hari selepas pukul 19.00 WIB hingga larut malam. Karena siang hari pengunjung yang berkerumun seringkali dibubarkan aparat.

Dia adalah salah seorang warga yang tidak sependapat pohon jati untuk diruntuhkan oleh siapapun.

Alasanya pohon memiliki  nilai historis dan mitos yang dipegang sejak nenek moyangnya dulu.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem, 3 Hari ke Depan Diprediksi Turun Hujan Lebat

“Saya selalu mempercayai omongan orang tua dulu, karena semua yang diungkapkannya terbukti benar,“ ungkap Yaya.

Dia mencontohkan, Buyut Warisman dulu pernah mengatakan di Kertajati bakal ada besi beterbangan, yang ternyata kini terbukti di Kertajati terdapat pesawat terbang.

Setelah itu menurutnya, ada Bah Ujil yang mengatakan jatigede tidak akan ditutup selama dirinya masih hidup, itupun terbukti.

Baca Juga: Perkuat Hadapi Resesi Ekonomi, Perumda BPR Majalengka MoU dengan TPPI P3MD Kabupaten Majalengka 

“Apa yang diungkapkan orang tua dulu dengan mengatakan ‘Di Kertajati bakal aya beusi haliber’, ‘Jati Gede moal di tutup satungtung aing hirup’ , semua itu terbukti. Jadi kalau sekarang pohon jati ini ditebang saya khawatir petaka akan menimpa warga, kalau pohon jati dibongkar khawatir Bendung Jati Gedo jebol,” ungkapnya.

Saat ini pun menurutnya dengan banyaknya warga yang datang melihat pohon jati, banyak di antaranya yang kesurupan. Orang yang kesurupan seolah menyampaikan amarahnya.

“Bukan satu dua orang yang kesurupan. Semua seperti marah menandakan pohon jati jangan ditebang kalau ingin selamat,” ungkap Yaya.

Baca Juga: Saudi Pertimbangkan Buka Pintu untuk Turis Asing

Paranormal pun turun tangan

Beberapa warga lainnya mengungkapkan, sudah ada dua rombongan dipimpin orang sakti berniat memfasilitasi penebangan pohon jati, yang katanya diminta oleh kontraktor pembangunan pelebaran jalan. 

Pertama paranormal asal Subang yang datang pertengahan minggu kemarin, terakhir dari Kuningan pada akhir minggu.

“Waktu datang paranormal, banyak masyarakat yang datang berkerumun ingin menyaksikan, tapi batal juga entah kenapa,” ungkap Iwan.

Baca Juga: Google Meet Gratis Hanya Sampai 30 September

Bahkan di salahsatu channel Youtube juga ada sebuah channel yang sengaja menguak sisi mistis dari pohon jati tersebut.

Dalam channel tersebut diberi judul "Pesan Rahasia Jati Pereket".

Sekretaris Desa Kertajati Madroni mengungkapkan, belum ada kesepakatan antara pihak kontraktor pembangunan jalan dengan masyarakat dan Pemerintahan Desa Kertajati, apakah pohon jati jadi dibongkar atau tidak, dan jika dibongkar kapan waktu pembongkarannya.

“Pernah ada pembicaraan antara utusan kontraktor dengan pemerintah desa untuk melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan sesepuh di desa membicarakan persoalan pohon jati, namun hingga kini belum terlaksana,” ungkap Madroni dikutip dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Mengintip Budidaya Bunga Sedap Malam di Majalengka, Ini 5 Keuntungannya!

Disampaikan Madroni, lahan tempat berdirinya pohon jati tersebut dulunya adalah milik H Darkani ahli waris dari orang tuanya H Ento.

Kurang lebih 20 tahun lalu di bagian bawahnya dilingkari dengan tembok oleh Darkani berukuran sekitar 3 m X 3 m karena berkeyakinan pohon jati tidak boleh diganggu sesuai perintah orang tuanya.

Belakangan tanah tersebut dijual kepada Arma tetangganya, hingga pohon jati itupun berada di tanam milik Arma.

Baca Juga: Mengintip Budidaya Bunga Sedap Malam di Majalengka, Ini 5 Keuntungannya!

“Tahun lalu lahan terkena pelebaran jalan dan diganti rugi oleh pemerintah kepada pemiliknya. Tembok yang melingkari pohon jati pun termasuk yang diganti rugi oleh pemerintah kepada pemiliknya,” ungkap Madroni.

Sekarang dengan adanya rencana pembongkaran pohon jati, mitos pun terus bermunculan, beberapa masyarakat berdatangan, ada yang sekedar ingin tahu ada pula yang ziarah dengan menabur aneka bunga di bawah pohon jati. ***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Pikiran Rakyat Zona Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler