Masinis 3.000 Jam atau 100.000 KM Ikuti Pelatihan Pengoperasian Kereta Cepat Whoosh

18 Januari 2024, 11:13 WIB
Masinis 3.000 Jam atau 100.000 KM Ikuti Pelatihan Pengoperasian Kereta Cepat Whoosh /Instagram: @kencampur

PORTAL MAJALENGKA - KCIC menyelenggarakan pelatihan pengoperasian kereta cepat Whoosh terhadap 72 masinis.

Pelatihan yang berlangsung sejak 27 Februari 2023, mencakup aspek teori dan praktik untuk meningkatkan kompetensi dan penguasaan teknologi kereta cepat Whoosh.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa pihaknya menekankan pentingnya pelatihan semacam sebagai langkah transfer knowledge untuk memajukan sumber daya manusia (SDM) perkeretapiaan di Indonesia.

Baca Juga: Gandeng KAI, DAMRI Buka Angkutan Logistik dengan Tarif Terjangkau, Cek di Sini Langsung

Tujuannya adalah agar terbentuk SDM Indonesia yang mampu mengoperasikan teknologi kereta cepat secara mandiri.

"Kehadiran Whoosh menciptakan momen bersejarah bagi perkeretaapian di Indonesia. Berbagai teknologi tinggi yang dipergunakan kami pelajari secara bertahap di mana nantinya akan kita kendalikan sepenuhnya oleh putra-putri terbaik Indonesia," ujar Eva sebagaimana dikutip InfoPublik pada Kamis (18/1/2024).

Masinis yang dilatih merupakan masinis yang telah berpengalaman dalam mengemudikan kereta konvensional selama minimal 3.000 jam atau 100.000 km.

Baca Juga: Lagu “Oke Gas Prabowo Gibran” Resmi Jadi Jargon Kampanye Paslon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 2

Pelatihan dibagi menjadi dua tahap, dengan tahap pertama berfokus pada pelatihan teori di Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun, dan tahap kedua melibatkan pelatihan praktik di Depo Tegalluar.

"Di Depo Tegalluar, masinis diberikan pembelajaran praktik melalui komputer dan simulator kabin masinis EMU. Simulator itu merupakan replika dari sarana Whoosh yaitu tipe KCIC400AF yang seluruh perlatan dan fungsinya sama dengan yang nantinya akan digunakan saat berdinas," jelas Eva.

Simulator itu, lanjut dia, tidak hanya memerlukan keterampilan menjalankan dan menghentikan kereta, melainkan juga menghadapi berbagai skenario dari perjalanan normal hingga mengatasi kendala-kendala yang mungkin terjadi.

Seperti gangguan sistem, objek asing, sinyal, dan perubahan cuaca.

Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa masinis siap mengoperasikan kereta cepat Whoosh dengan keahlian yang dibutuhkan.

Selain melakukan praktik pada simulator, para masinis juga secara bergantian mulai mengikuti kegiatan langsir EMU di area Depo Tegalluar dan perjalanan kereta Comprehensive Inspection Train rute Jakarta-Bandung pp.

Kegiatan tersebut dilakukan setiap pekan untuk memahami lintasan dan karakteristik jalur yang nantinya akan dioperasikan.

Setelah pelatihan praktik selesai, calon masinis Whoosh menjalani Job Training dan selanjutnya akan mengikuti sertifikasi yang ditetapkan oleh regulator.

"Pelatihan itu adalah langkah konkret dalam mempersiapkan SDM Indonesia menguasai teknologi terkini pada kereta cepat. Dengan ini, harapannya SDM tanah air siap mengoperasikan kereta cepat tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia," tutupnya. ***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler