Namanya Unik Bermakna Dalam, Salah satu Masjid Peninggalan Sunan Gunung Jati Hingga Kini Ramai Peziarah

6 Oktober 2023, 12:00 WIB
Kisah Sunan Gunung Jati /

PORTAL MAJALENGKA - Untuk masyarakat Cirebon secara umum atau bagi yang pernah ziarah ke pemakaman Sunan Gunung Jati nama masjid yang satu ini mungkin pernah mendengar.

Masjid ini memiliki penamaan unik, kendati jadi simbol islami tetapi nama masjid ini tidak berbau ke-Araban, nama Masjid diambil dari bahasa daerah atau jawa yakni Masjid Dog Jumeneng.

Masjid Dog Jumeneng telah berdiri sejak 8 abad lalu Dan saat ini bangunan tersebut berada di kompleks area Astana Gunung Jati. Bangunan itupun menjadi peninggalan yang banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah.

Baca Juga: Gagal Total! Bulutangkis Indonesia Dipastikan Tanpa Medali di Asian Games 2022

Selain namanya yang unik, design masjid Dog Jumeneng juga sangat menarik. Bangunan masjid ini dibuat berundak, mengikuti kontur tanah yang berada di area tersebut.

Masjid Dog Jumeneng juga disebut masyarakat dengan sebutan Masjid Sangkaka Ratu, atau ada pula yang menamakannya Masjid Syekh Syarif Hidayatullah.

Penamaan masjid Dog Jumeneng ini seringkali dikaitkan dengan cerita folkor asal muasal dari masjid tersebut. Dalam cerita yang beredar masjid berasal Karawang, hadiah Syekh Quro yang sebelum menetap di Karawang ia juga pernah bermukim di wilayah Cirebon di Amparan Jati.

Baca Juga: Gara-gara Ini Gus Muwafiq Ditempelang Seseorang d Depan Umum, Respon Tak Teeduga

Diceritakan Syekh Quro datang ke Cirebon dalam rangka kunjungan kepada sahabatnya Syekh Datuk Kahfi, sosok ulama besar yang meneruskan ajaran islam setelah kepergian Syekh Quro ke wilayah Karawang.

Syekh Datuk Kahfi sendiri merupakan Guru dari Pangeran Walang sungsang atau pangeran Cakrabuana dan Nyi Mas Rara Santang. Dua saudara kakak adik yang merupakan putra dari Prabu Siliwangi pajajaran. Dimana kedua kakak beradik itu adalah Uwak dan Ibu dari Sunan Gunung Jati.

Saat mendapati perkembangan Agama Islam di Cirebon yang begitu pesat ditambah pengetahuan kasyafnya terhadap sosok Sunan Gunung Jati, Syekh Quro berkeyakinan bahwa di kemudian hari Islam akan mencapai keemasannya ketika telah dipimpin Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Gratis Sampai 7 Oktober 2023, Berikut Cara Naik Kereta Cepat Whoosh Tanpa Tarif

Karena itu Syekh Quro dengan karomah yang dimilikinya masjid di wilayahnya, Karawang dipindah dan seketika berdiri di Gunung Jati. Kata Dog ini diartikan datang tiba-tiba, sementara Jumeneng diartikan ada berdiri dengan diam tak ada aktivitas keramaian.

Adapun makna lain dari Dog Jumeneng yang dikutip Portal Majalengka darii buku ‘Mengaji pada Sunan Gunung Jati’ yang ditulis Abdul Ghofar Abu Nidallah, kata Dog mengandung arti anteng, (diam) tenang atau i’tikaf.( bahasa Arab)

Kata anteng disini lebih erat kaitannya dengan pikiran dan batin atau jiwa. Jika disamakan dengan makna itikaf berarti meliputi tenang, istiqomah dan kosentrasi dalam melakukan ibadah kepada Allah.

Baca Juga: Profil Habib Alex, Nama Lengkap, Alamat, Usia dan Profesi

Sementara kata Jumeneng berarti menjadi diri sendiri, dengan kesetiaan insani. Atau menjadi insan yang telah menyempurnakan ibadah sebagai ‘Abdullah’,atau hamba Allah dan telah mencapai maqom tertinggi di sisi-Nya.

Secara ringkas masjid Dog Jumeneng dapat diartikan sebagai tempat untuk melakukan ibadah kepada Allah dengan bersujud (sholat) yang dilakukan secara istiqomah penuh ketenangan jiwa (keikhlasan), dan kesadaran diri sebagai abdullah (hamba Allah).

Hamba yang diutus sebagai khalifah di muka bumi ini yang dituntut agar mampu menebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Yang apabila bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari maka akan diangkat Allah ke derajat yang tinggi. 

Baca Juga: Pemkab Majalengka Bikin Raperda Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Sebelum diperluas masjid Dog Jumeneng ini memiliki bangunan utama iberukuran 20 x 20 meter persegi. Di depan bangunan tersebut terdapat makam Sunan Gunung Jati.

Masjid ini sudah beberapa kali mengalami renovasi. Adapun peninggalan yang masih asli di masjid Dog Jumeneng ini di antaranya adalah mimbar dan kontruksi kayu yang masih dipertahankan.

Keberadaannya selalu ramai dikunjungi para peziarah untuk melakukan sholat. Selain itu Masjid Dog Jumeneng juga digunakana oleh masyarakat sekitar untuk salat lima waktu, sholat Jumat dan salat hari raya. Masjid itu terdiri dari lima undakan,, yang merupakan rukun islam ataupun simbol lima waktu.

Baca Juga: 3 Warna yang Tidak Disukai Rasulullah SAW, Inilah Alasannya

Disebutkan oleh warga setempat bahwa Pintu di bangunan utama masjid Dog Jumeneng sama dengan pintu masjid Sang Cipta Rasa. Pintu itu hanya dibuka setiap malam Jumat hingga salat Jumat berakhir. ***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler