PORTAL MAJALENGKA - Penelusuran Jalan Raya Pos atau lebih dikenal Jalan Anyer Panarukan kali ini membahas sekitar Gresik, Jawa Timur.
Jalan poros yang dibangun Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels itu memanjang dari ujung Barat hingga Timur Pulau Jawa.
Kris Aji mengajak berkeliling kota tua Gresik pada malam hari. Seperti yang diceritakannya, bangunan pabrik senjata itu kini difungsikan sebagai Gedung DPRD Kota Gresik.
Baca Juga: PKI Minta Bubarkan HMI, Kontak Terbuka Antara Soekarno dan Aidit Buat Suasana Menegangkan
Lokasi pembuatan senjata itu pun masih menyisakan cerita.
Di belakang gedung DPRD ini berdiri sebuah kampung, Kampung Bedilan namanya, yang diambil dari kata bedil yang berarti senapan. Di belakang kompleks DPRD ini masih berdiri bangunan dengan gaya bangunan Hindia Belanda.
Berbelok dari gedung DPRD, nuansa kuno tersaji di Jalan Raden Santri. Di lokasi ini terlihat begitu perkasanya pemerintah Hindia Belanda membentengi Gresik dari serangan luar.
Baca Juga: Sebuah Cerita 'Jembatan Manusia' dari Gresik yang Dibangun Daendels
Di lokasi inilah, bila ditarik lurus ke arah utara, Gresik lebih mendekat ke pelabuhan. Di jalan ini, berdiri markas tentara Hindia Belanda yang kini digunakan sebagai Gedung Perusahaan Listrik Negara.
Juga saat perjalanan berlanjut memasuki sebuah jalur yang kini bernama Jalan Basuki Rahmat. Di situ berdiri sebuah menara tua, tentunya bikinan Belanda. Masyarakat Gresik menyebutnya Menara atau Gardu Suling.
Kris bercerita, dulu menara ini digunakan untuk sinyal peringatan akan kedatangan tamu yang tidak diundang.
Baca Juga: Daendels, Nama yang Terabadikan Sebagai Sang Pencabut Nyawa
Begitu serangan datang, menara berbunyi, semua tentara bersiap dan berbaris di depan menara. “Saat ini digunakan masyarakat saat masuk waktu shalat," kata Kris dikutip dari Buku Napak Tilas Jalan Daendels karya Angga Indrawan.
Penulis menyimpulkan, Daendels tidak sepenuhnya mem buat Jalan Raya Pos sembari mengubah morfologi kota.
Sebab, jauh sebelum itu, Vereenigde Oostindische Compag nie (VOC) telah membangun sebuah kota benteng nan kokoh di Gresik.
Baca Juga: Kisah Abu Nawas Menipu Komandan, Mencari Tempat Bersenang-senang Ditunjukkan Kuburan
Salah satunya dengan mempertahankan bekas kantor VOC yang dibangun pada 1628. Hanya saja, pada era Daendels sebagian kantor VOC ini diubah menjadi kantor pos.
Saat ini, kantor pos berada di Jalan Basuki Rahmat. Posisinya berhadapan langsung dengan gedung eks Asisten Karesiden an Gresik yang kini menjadi rumah dinas wakil bupati Gresik.
“Gresik sudah lebih dulu terpetakan. Tak berlebihan dikata kan sebagai mutiara di Pulau Jawa," kata Kris, menambahkan.
Baca Juga: Tuban, Gerbang Terakhir Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels
Posisi Gresik amat strategis. Selain berada di pesisir pantai utara Jawa Timur, Gresik juga diapit dua muara sungai besar, Bengawan Solo di barat dan Sungai Brantas di timur dekat dengan Surabaya.
Dalam catatan Kris, ini merupakan posisi strategis simpul sistem perdagangan regional pedalaman Pulau Jawa.
Gresik makin cemerlang, dengan pemetaan Hindia Belanda yang mendekatkan beberapa elemen penting pemerintahan.
Baca Juga: Rompi Ontokusumo Sunan Kalijaga Dapat Kalahkan Kesaktian Nyi Roro Kidul: Kisah Walisongo
Pelabuhan, stasiun kereta, dan kantor dagang dibangun dalam radius yang berdekatan.***