PORTAL MAJALENGKA - Kabupaten Majalengka memiliki alam yang indah dengan potensi wisata yang masih terpendam.
Sejalan dengan itu, Pemkab Majalengka terus menggali dan mengembangkan potensi wisata. terlebih setelah mendapatkan bantuan dana dari pemerintah provinsi Jawa Barat.
Bukit Kanaga yang terdapat di kampung Ciinjuk Desa Cipulus kecamatan Cikijing ini adalah sebuah kawasan wisata pegunungan.
Baca Juga: Shalat Jumat di Desa Sumber Kulon, Pulangnya Dapat Makan Gratis di Warung Amal
Lokasi tersebut cocok untuk berwisata bersama keluarga, atau sekedar selfie dan berkemah, bukit Kanaga tepat berada pada sisi barat dibawah kaki dari gunung Ciremai.
Dengan suasana indah berhawa sejuk karena bukit kanaga kurang lebih berada pada ketinggian 1300 sampai 1450 meter di atas permukaan laut (DPL), dan berada di lahan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Kawasan wisata Bukit Kanaga sendiri telah mulai beroperasi setahun yang lalu, tepatnya dibuka dan diresmikan oleh Bupati Majalengka Karna Sobahi pada Minggu 8 September 2019 lalu.
Baca Juga: Tidak Diusung Partai Politik, Pasha Ungu dan Aldi Taher Gagal Maju di Pilkada Sulteng
Banyaknya destinasi wisata baru tersebut diharapkan bisa memperkokoh Majalengka sebagai kota wisata dan penerbangan.
"Wisata di Majalengka makin beragam dengan makin banyaknya alternatif yang bisa dipilih oleh wisatawan," ujar Karna, Jumat 4 september 2020.
Bupati mengharapkan peran serta masyarakat sekitar untuk bisa menggali potensi wisata yang ada disekitar wilayhnya.
Baca Juga: Kajari Majalengka, Panggil 15 Orang Saksi Terkait Dugaan Tindak Pidana Korupsi di BUMD
Pemerintah Kabupaten Majalengka akan memfasilitasi akses jalan menuju bukit kanaga yang berjarak 800 meter dengan program padat karya.
Pengelolan wisata harus dijaga dan ditingkatkeun termasuk potensi asli asal desa Cipulus juga harus ditonjolkan sebagai ciri khas daerah.
"Tampilan budaya dan kesenian daerah yang ditampilkan tadi yaitu kesenian kuda lumping harus terus dpelihara dan ditampilkan disetiap momen," jelas Bupati.
Baca Juga: Sesuaikan Standar WHO, Jawa Barat Akan Tes PCR 500 Ribu Orang
Selain itu, kata Karna, diharapkan dengan dibukanya objek wisata baru tersebut berbanding lurus dengan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Sehingga muara akhirnya, bisa menyejahterakan masyarakat sekitar objek wisata. "Tentu ini bisa menghidupi minimalnya masyarakat sekitar lokasi," ujarnya.***