Jadi pada tingkat dasar, pengisian daya cepat dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah watt yang dikirim ke baterai smartphone. Port USB dasar mengirimkan 2,5W ke perangkat yang terhubung, dan pengisi daya yang lebih cepat meningkatkan jumlah ini.
Baca Juga: Generasi Petani Milenial di Cirebon Hanya 14,84 persen, Jumlah Terbanyak Wilayah Kapetakan
Secara garis besar proses pengisian daya terbagi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama adalah arus konstan. Tahap ini kondisi tegangan yang terkirim meningkat menuju puncaknya, sementara itu untuk arusnya tetap konstan pada tingkat tinggi. Pada fase ini daya bisa terkirim ke perangkat dengan cepat.
Selanjutnya pada tahap kedua proses pengisian daya mengalami saturasi, yakni fase dimana tegangan yang mengalir sudah mencapai puncak sementara kuat arus menurun.
Kemudian tahap ketiga terjadi trickle (topping). Pada fase ini, aliran daya mengalir lambat, atau secara berkala daya mengalir dengan jumlah topping yang rendah ketika smartphone mengkonsumsinya dari baterai.
- Jenis-jenis pengisian daya cepat
Adapun jumlah daya serta lamanya setiap proses pengisian daya tergantung pada ketentuan standar pengisian daya masing-masing produsen smartphone. Karena tiap produsen dalam pengembangan pengisian daya ini memiliki standar output berbeda.
Berikut inilah beberapa jenis standar pengisian daya yang sudah diterapkan oleh para produsen smartphone, di antaranya:
1. Penguasaan Daya Cepat USB-PD
Setiap smartphone memiliki koneksi kabel pengisian daya berupa USB. Untuk mendukung hasil daya agar lebih besar maka port USB pada smartphone, kemudian dibuatkan standar USB-PD. Dengan standar ini output daya yang dihasilkan bisa mencapai maksimum 100W.
Hasil daya output yang besar tersebut sebagian besar sudah digunakan pada smartphone unggulan saat ini serta bisa dimanfaatkan pula untuk beragam perangkat lainnya.