"Baiklah kalau begitu" kata Abu Nawas sambil menyerahkan tongkat itu.
Setelah menerima seratus dinar uang emas, Abu Nawas segera pulang. Komplotan pencuri itu pun segera mencari warung untuk membuktikan keajaiban tongkat tersebut.
Selesai mereka makan di warung tersebut, mereka pun mengacungkan tongkat itu kepada pemilik kedai. Tentu saja melihat hal tersebut pemilik kedai marah.
"Apa maksudmu mengacungkan tongkat itu padaku?!"
"Bukankah Abu Nawas juga mengacungkan tongkat ini dan membebaskannya?" tanya para pencuri.
"Benar, tetapi kamu harus tahu, bahwa Abu Nawas menitipkan sejumlah uang kepadaku sebelum makan disini!".
"Gila! Kita tidak mendapatkan keuntungan sama sekali menipu Abu Nawas, kita malah rugi besar" Umpat para komplotan pencuri itu dengan rasa dongkol.***