Pusaka dalam pengertian ini dibagi ke dalam dua bagian. Pertama, pusaka dalam wujud fisik dan pusaka dalam wujud nilai-nilai.
Bagi umat Islam, pusaka yang paling berharga adalah Alquran dan Sunnah Nabi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah, "Saya tinggalkan dua pusaka bagi umatku; barang siapa yang berpegang teguh pada keduanya, ia akan memperoleh kebahagiaan dan kedamaian dunia akhirat".
Baca Juga: Kontribusi Belanda terhadap Adanya PKI di Indonesia, Dimulai Tahun 1912
Rasullullah meninggalkan Alquran dan Sunnahnya dengan tujuan agar umat Islam memiliki pedoman hidup dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Sama seperti halnya Sunan Gunung Jati yang meninggalkan petatah petitih untuk masyarakat Islam agar dapat menjalankan hidup yang penuh makna dan bermanfaat bagi banyak orang.
4. Menghormati tamu
Memuliakan tamu merupakan nilai moral yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam.
Baca Juga: Ikan Channa Orna Pilihan Tepat Buat Para Cewek Keepers
Sebagai seorang waliyullah, Sunan Gunung Jati tentunya memahami cara bersikap yang baik dalam hal memuliakan tamu.
Salah satu sikap Sunan Gunung Jati ketika memuliakan tamunya dapat terlihat dari kebijakan politiknya. Yaitu dengan menjadikan Pelabuhan Muara Jati dan Pelabuhan Talang sebagai pelabuhan yang terbuka untuk semua kalangan.