PORTAL MAJALENGKA - Cirebon sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa Barat mulai menampakkan eksistensinya ketika dipimpin Pangeran Walangsungsang, putra Prabu Siliwangi, juga uwaknya Sunan Gunung Jati.
Kala awal dipimpin Pangeran Walangsungdang, uwaknya Sunan Gunung Jati, Cirebon masih dikenal dengan nama Lemahwungkuk yang kemudian berganti menjadi Nagari Caruban Larang.
Saat menjadi pemimpin, Pangeran Walangsungsang giat mengembangkan dakwah Islam dengan membangun berbagai fasilitas umum. Seperti perkampungan, pelabuhan, dan jalanan.
Baca Juga: Masa Sunan Gunung Jati Pimpin Cirebon hingga Dikenal Jadi Kota Pelabuhan yang Potensial
Puncak Cirebon menduduki masa kejayaannya sebagai sentral penyebaran Islam di Jawa Barat bermula ketika Pangeran Walangsungsang menyerahkan kekuasaannya pada sang keponakan, Sunan Gunung Jati.
Dengan diangkatnya Sunan Gunung Jati sebagai pemimpin Cirebon, mendapat dukungan penuh dari para Walisongo yang berada di Tanah Jawa.
Ketika menjadi pemimpin, Sunan Gunung Jati menjadikan Cirebon sebagai kerajaan mandiri yang lepas dari Pajajaran.
Baca Juga: Kuliner Siomay Pojokan Surabaya Buka Magrib Tutup Subuh, Ramainya Gak Masuk Akal
Hal itu dipertegas dengan dihentikannya segala bentuk pengiriman upeti ke pihak Pajajaran. Meskipun pada saat itu yang memimpin Pajajaran adalah Prabu Siliwangi, kakeknya sendiri.