Baca Juga: Kuliner Surabaya, Nasi Kuning Emper Paling Ramai, Pagi Buta Sudah Membludak
Ki Gedeng Tersana dikenal memiliki kemampuan mengendalikan serta memainkan gamelan dengan tanpa harus dipukul atau disentuh.
Bukan sekadar itu, suara yang dihasilkan gamelannya mampu merambah sampai ke wilayah jauh serta sesuai yang dituju si empu.
Pertemuan antara Syekh Magelung dengan Kigedeng bermula sebagaimana telah sedikit disinggung dalam kisah pesan dakwah Islam Sunan Gunung Jati dalam kesenian tari topeng Cirebon.
Baca Juga: Pesan Dakwah Islam Sunan Gunung Jati dalam Kesenian Tari Topeng Cirebon
Ketika itu kesultananan Cirebon sedang butuh gamelan pengiring tari topeng untuk menyambut tantangan Pangeran Welang. Dan Syekh Magelung ditugaskan Sunan Gunung Jati mencarikan gamelan dimaksud.
Karena itu Syekh Magelung kemudian datang di kediaman Ki Gedeng Tersana dan bermaksud untuk meminjam gamelan yang dimilikinya.
Namun konon kedatangan Syekh Magelung di sana mendapat sambutan kurang baik. Dengan kesaktian yang dimilikinya Ki Gedeng Tersana menyembunyikan gamelannya hingga tak kasat mata. Ia juga berkilah bahwa gamelannya tidak ada.
Mendengar jawaban serta sikap tuan rumah yang kurang bersahabat, akhirnya Syekh Magelung pun permisi pamit.