Inilah Sosok Masa Kecil Gus Dur Bandel Tapi Sangat Jenius

- 20 Agustus 2022, 08:30 WIB
ilustrasi kisah karomah Gus Dur
ilustrasi kisah karomah Gus Dur /Tangkapan layar kanal YouTube/Peneduh Hati

Baca Juga: Resmi! Luis Milla Jadi Pelatih Anyar Persib Bandung

Nyai Solichah meminta putranya itu untuk mengurangi membaca agar matanya tidak sakit. Gus Dur saat itu baru berusia 10 tahun dan sudah membaca novel-novel dengan tingkat sastra tinggi.

Soal mata, tidak bisa dipungkiri, sejak kecil Gus Dur sudah mulai memakai kacamata, dan saat dewasa gangguan kesehatan matanya semakin memburuk.

Gus Dur memang maniak membaca. Dia benar-benar memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Sudah dilahap semua dan merasa kurang, ia kerap berkunjung ke perpustakaan umum di Jakarta.

Pada usia itu, dia sudah akrab dengan buku-buku serius, dari filsafat, cerita silat, sejarah, hingga sastra.

Baca Juga: RESMI! Persib Bandung Angkat Mantan Pelatih Timnas Indonesia asal Spanyol, Luis Milla

Sejak duduk di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), Gus Dur sudah menguasai bahasa Inggris.

Dalam waktu dua tahun, saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), dia sudah melahap beberapa buku bahasa Inggris, di antaranya; Das Kapital karya Karl Marx, buku filsafat Plato, Thalles, Novel karya William Bochner.

Adapun karya sastra yang dia baca diantaranya karya Ernest Hemingway, John Steinbeck, dan William Faulkner.

Dia juga tuntas membaca beberapa karya Johan Huizinga, Andre Malraux, Ortega Y Gasset, dan beberapa karya penulis Rusia, seperti; Pushkin, Tolstoy, Dostoevsky, dan Mikhail Sholokov.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Facebook sejarah para ulama dan karomahnya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah