Rahasia Kewalian Gus Miek Diungkap Mbah Hasyim Asy'ari, Ayahnya Menunduk dan Menangis Bahagia

- 10 Agustus 2022, 20:17 WIB
Rahasia Kewalian Gus Miek Diungkap Mbah Hasyim Asy'ari, Ayahnya Menunduk dan Menangis Bahagia
Rahasia Kewalian Gus Miek Diungkap Mbah Hasyim Asy'ari, Ayahnya Menunduk dan Menangis Bahagia /Instagram.com/ @dzikrulghofilinsengon

PORTAL MAJALENGKA - KH Hamim Djazuli Utsman sering disapa Gus Miek merupakan sosok kyai nyentrik dan wali Allah. Ia merupakan pengasuh di pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri.

Gus Miek merupakan Putra Kyai Djazuli Utsman pendiri Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri yang dikenal luas ilmunya. 

Ayah Gus Miek, Kyai Haji Djazuli Usman dulunya pernah mengaji kepada Mbah Hasyim Asy'ari di Tebuireng.

Baca Juga: GONJANG GANJING NU, Kala Gus Dur Diserang Badai Fitnah Hingga Gus Miek Teteskan Air Mata

Kyai Djazuli melahirkan banyak ulama dan tokoh umat sampai sekarang. Putra-putrinya juga menjadi ulama besar yang terus mendidik santri dengan istiqomah sampai saat ini.

Sementara itu, Gus Miek memiliki jalur khusus dalam dakwahnya, berbeda dengan ayahanda maupun saudara-saudaranya.

Keseharian Gus Miek bukan mengaji di pesantren. Namun keliling di berbagai tempat hitam untuk dakwah. Mulai tempat prostitusi, perjudian, tempat mabuk, klub malam dan sejenisnya.

Baca Juga: Mau Warna Ikan Channa meningkat? Perhatikan Faktor-Faktor Penunjang dan Penyebab Berikut

Oleh sebab itu Gus Miek jarang sekali berada di pesantren. Sebagaimana dikisahkan bahwa Gus Miek sudah mulai nyantrik sejak kecil.

Kehadiran Gus Miek selalu dinantikan jamaahnya yang lintas batas. Terlebih lagi para jamaah yang taubat dari dunia hitam, selalu merindukan. Gus Miek yang selalu tampil dengan senyum dan membahagiakan.

Namun kisah besar Gus Miek yang melintas batas tak bisa dipisahkan dari kisah Gus Miek saat masih belia.

Baca Juga: Gus Muwafiq Ungkap Dua Tokoh Sakti KH Hasyim Asy'ari dan Bung Karno, Jadikan Republik Indonesia Merdeka

Diceritakan bahwa Gus Miek sejak dari usianya yang masih belia sudah nampak tanda-tanda nylenehnya. Banyak orang yang senang bahkan kesengsem pada beliau.

Saat Gus Miek mondok jarang beliau pulang, meski di bulan Ramadhan. Anehnya di pondok-pondok manapun yang didatangi, beliau tidak pernah ngaji kitab yang serius dan anteng. Gus Miek Hanya tabarukan atau berkhidmat.

Gus Miek lebih sering sowan ke kyai besar dan ziarah ke makam-makam para waliyulloh.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Nabi Musa dan Nabi Khidir yang Penuh Misteri, Gus Baha: Maju Kena Mundur Kena

Metode pencarian ilmu yang dilakukan oleh Gus Miek ini mustahil bisa didapat dalam sistem ajar mengajar dalam pendidikan. Yapi fakta keberhasilannya cukup jelas.

Saat Gus Miek masih mondok, tidak sedikit orang-orang yang sedekah beras, ayam-ayam, kambing-kambing, bahkan ada sapi yang diberikan kepada Kyai Djazuli. Tapi mereka memberi untuk Gus Miek bukan sedekah untuk Kyai Dzajuli.

Mereka berkata pada Kyai Djazuli, "Ini Kyai, untuk Gus Miek. Jika Gus Miek pulang preinan atau liburan dari pondok tolong ini sembelih." Begitu kira-kira masyarakat saat memberi sedekah untuk Gus Miek lewat ayahnya.

Baca Juga: Komunitas STPI Penabulu IU Kabupaten Cirebon Komitmen Bantu Pemerintah Tanggulangi Tuberculosis atau TBC

Di rumah Kyai Djazuli seperti ada acara besar. Karena ayam, kambing disembelih dan diolah demi kehadiran Gus Miek.

Saudara-saudara Gus Miek sedikit merasa iri. Kyai Djazuli pun memahami sikap putra-putrinya yang lain tersebut. Namun, Kyai Dzajuli hanya melaksanakan pinta dari orang-orang yang bersedekah.

Maka sang ayah wajar jika gelisah akan masa depan anak-anaknya. Kyai Djazuli khawatir, nantinya ada rasa yang tak mengenakkan seperti cerita Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya.

Baca Juga: Mengenal Ibnu Bathutah, Sosok Sejarawan Muslim Terbesar

Akhirnya Kyai Djazuli membawa Gus Miek sowan ke gurunya Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari atau Mbah Hasyim di Tebuireng Jombang. Selain pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Mbah Hasyim juga merupakan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

"Ada apa Li, kok kamu bawa Miek?," tanya Mbah Hasyim Asy'ari.

"Ini Kyai, keberadaan Miek aku khawatir jangan-jangan setelah aku mati anak-anakku tak akur seduluran," jawab Kyai Djazuli.

Baca Juga: Hatur Nuhun Abah Obet, Persib Bandung dan Robert Alberts Resmi Menyudahi Kebersamaan

"Lho masa kamu lupa, dulu saat kamu kumpul dengan istrimu kan kamu berdoa dan membayangkan gurumu yang di Mekkah. Nah Miek ini fotokopinya gurumu itu," tutur Mbah Hasyim Asy'ari.

Kyai DJazuli hanya mampu menunduk dan menangis bahagia karena semringah.

Demikianlah kisah kewalian Gus Miek yang diungkap oleh Mbah Hasyim Asy'ari. Waallahua'lam bisshawab.***

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Nasihat Kakek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah