PORTAL MAJALENGKA - Ibnu Bathutah memiliki nama lengkap Syamsuddin Muhammad Ibn Abdullah At-Tanji. Dia merupakan seorang pengembara yang terkenal.
Dia dikenal karena hasil pengamatan dan penulisan atas perjalanan (rihlah) yang dilakukannya ke berbagai penjuru dunia selama hampir 30 tahun.
Sejarawan yang dikenal dengan nama Ibnu Bathutah ini merupakan pengembara terbesar bangsa Arab yang terakhir. Ia berhasil menyaingi Marcopolo Al-Bandaqi, orang besar yang hidup sezaman dengannya.
Pengembaraannya meliputi seluruh dunia Islam. Ia kurang lebih telah menempuh 175 mil dari mulai Thanjah (tempat kelahirannya) pada usia 28 tahun di tahun 1326 M dan berakhir di Fez pada tahun 1353 M.
Baca Juga: Ibnu Qutaybah, Sosok Sejarawan Ulung Dari Persia Abad Ke-VIII
Pengembaraannya meliputi kota-kota besar di Afrika Utara, Iskandariyah, Dimyath, Kairo dan Aswan di Mesir, Palestina, Syam, Mekah, Madinah, Najaf, Basrah. syiraz di Iran. Moshul, Diyarbakr, Kufah, Baghdad, Jeddah, Basrah, Syiraz di Iran. Yamab, Oman, Hormuz dan Bahrain.
Asia kecil, anak benua Kaaram, Rusia Selatan, Bulgaria, Polandia, Istirkhan, Konstantinopel, Sarayevo, Bukha, Bukhara, Afghanistan, Delhi, India (tempat ia menjadi hakim selama 5 tahun), Maladewa, China, Ceylon, Bengali, Indonesia, kemudian Iran, Irak dan kembali lagi ke Afrika, Mali, Kemudian Fez, dimana ia menghabiskan tahun-tahun terakhir kehidupannya di bawah kekuasan sultan Abu 'Inan.
Anehnya, Ibnu Bathutah tidak meninggalkan suatu karya sastra apapun bahkan tidak menulis catatan perjalannya secara teratur. Ia hanya menceritakan kisah perjalanannya kepada orang lain, itupun hanya peristiwa-peristiwa tertentu dan informasi yang sepenggal-sepenggal.
Baca Juga: Hatur Nuhun Abah Obet, Persib Bandung dan Robert Alberts Resmi Menyudahi Kebersamaan