Dikisahkan GUS BAHA (2), Terlihat Sepele tapi Amalan Ini Membuat Umar bin Khattab Jadi Wali Allah

- 6 Agustus 2022, 09:47 WIB
Dikisahkan GUS BAHA (2), Terlihat Sepele, Amalan Ini Membuat Umar bin Khattab Menjadi Wali Allah
Dikisahkan GUS BAHA (2), Terlihat Sepele, Amalan Ini Membuat Umar bin Khattab Menjadi Wali Allah /Instagram/@ngajigusbaha/

PORTAL MAJALENGKA – Dalam pengajian Gus Baha disampaikan tentang sahabat Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Umar bin Khattab.

Menurut Gus Baha, Unar bin Khattab merupakan salah satu dari wali Allah yang memiliki keunikan (Jadzab) tersendiri.

Umar bin Khattab lahir dari bani ‘Ad yang merupakan salah satu bani terpandang di kalangan suku Quraisy. Ia memiliki garis keturunan yang bertemu dengan Rasulullah SAW pada Ka’ab bin Luayyi.

Baca Juga: Dikisahkan Gus Baha, Keramat Umar Bin Khattab Menyurati Sungai Nil yang Surut Seketika Kembali Mengalir

Meski sempat mengingkari ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, tapi pada akhirnya Umar bin Khattab menjadi salah satu sahabat yang kemudian terpilih sebagai khalifah pada masa Khulafatur Rasyidiin.

Umar bin Khattab menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash Siddiq, memimpin umat Islam untuk menggantikan Nabi Muhammad SAW yang wafat.

Sebagaimana dikisahkan oleh Gus Baha, Umar bin Khattab merupakan sahabat yang memiliki keramat cukup banyak yang menjadi tanda bahwa ia merupakan salah satu dari wali Allah.

Baca Juga: Habib Luthfi bin Yahya Bongkar Siapa Sesungguhnya Gus Muwafiq, Bukan Orang Sembarangan

“Ulama, sahabat itu kebagian lah keramat sedikit-sedikit tapi ya sedikit saja, jangan banyak-banyak. Itu masyhur, Sayyidina Ali juga sama semuanya begitu pasti. Masyhur itu keramatnya Sayyidina Ali tapi pokoknya Umar paling banyak kalau tentang keramat,” tutur Gus Baha.

Uniknya, diceritakan oleh Gus Baha bahwa Sayyidina Umar bin Khattab adalah sosok yang memiliki ibadah biasa saja. Keramat yang dimiliki oleh umar salah satunya karena ia menjaga diri dari makanan atau harta yang bersifat syubhat.

“Tetapi Sayyidina Umar tidak pernah makan (dari perkara yang) syubhat, kalau ibadahnya biasa saja,” sambung Gus baha.

Baca Juga: Kitab Fikih Muhammadiyah Bukan Tulisan KH Ahmad Dahlan

Hal tersebut tercermin bahkan ketika Umar menolak untuk menggunakan fasilitas negara yang cenderung sepele. Yaitu lampu penerangan ketika tidak digunakan untuk kepentingan rakyatnya.

“Jadi ketika malam, kantor itu dimatikan lampunya, lalu Sayyidina Umar berkata: apakah ada rakyat di situ? Sehingga lampu menyala, atau rakyat sedang konsultasi dengan kamu? tidak, pokoknya kalau tidak ada urusan dengan rakyat maka harus dimatikan," lanjut Gus Baha.

“Ketika jubah beliau sobek 12, maka tetap dijahit dan tidak ganti baju sampai ada yang usul: wahai Umar, Anda itu kan Amirul Mukminin kenapa tidak ganti baju saja? gak, nanti malah nambah beban hisab!,” sambung Gus Baha.

Baca Juga: Mengenal Ilmuan Ibnu Majid, Sosok Geografer dan Navigator Terbesar yang Dimiliki Islam

Kejujuran Umar bin Khattab bahkan dipuji oleh intelijen pasukan musuh dari Romawi yang sedang mencari informasi mengenai beliau.

“Umar ketika itu sedang tidur di bawah pohon dan keluar air ludahnya. Bayangan dia (intelijen romawi) beliau sedang di istana dan dikawal,” tutur Gus Baha.

“Mana yang namanya Umar? Tanya kepada sahabat. 'Itu yang sedang tidur di bawah pohon.' Intelijennya itu lucu intelijennya orang terpelajar, kemudian berkomentar begini: kamu itu kalau jadi pemimpin jujur akhirnya bisa tidur tenang,” tutur Gus Baha.

Baca Juga: Anniversary Pernikahan ke-4, Tasya Kamila dan Randi Bachtiar Dikaruniai Kehamilan Anak ke-2

“Jadi beliau tidur di tempat terbuka dan tidak takut diculik musuh lalu dibunuh," ujar Gus Baha.

Selanjutnya, Gus Baha menyayangkan kejujuran dan kehati-hatian sahabat Umar bin Khattab tersebut yang tidak diikuti oleh sebagian besar pejabat pada masa sekarang.

“Jadi pemimpin seperti itu makanya pantas keramat. Tapi kalau sekarang jadi pemimpin dengan barang subhat ilya oke, haram juga oke, setelah itu berdoa di istighotsah, tidak manjur saya jamin, tapi istighosahnya ya bagus, namun tidak manjurnya masih tetap,” ucap Gus Baha.

Baca Juga: Kisah Nyata Keramat Gus Muwafiq soal Melipat Waktu, Wali Allah yang Sangat Sakti

“Pokoknya syaratnya keramat itu yang pertama tidak syubhat. Kira-kira kalian kuat tidak. Kecuali kalau kamu kekasih-Nya pengeran nanti disterilkan,” tutur Gus Baha.

Kisah tersebut menjadi pelajaran bahwa menjaga diri dari harta syubhat bisa menjadi salah satu amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagaimana dicontohkan sahabat Sayyidina Umar bin Khattab.***

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Santri Gayeng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah