KERAMAT WALI, Kisah Gus Dur yang Selamat dari Maut saat Kritis dan Dokter Nyaris Putus Asa

- 4 Agustus 2022, 20:49 WIB
KERAMAT WALI, Kisah Gus Dur yang Selamat dari Maut saat Kritis dan Dokter Nyaris Putus Asa
KERAMAT WALI, Kisah Gus Dur yang Selamat dari Maut saat Kritis dan Dokter Nyaris Putus Asa /Instagram.com/@gusdur.ig

PORTAL MAJALENGKA – Gus Dur yang memiliki nama lengkap KH Abdurrahman Wahid selalu memberikan hal yang tidak pernah diduga sama sekali.

Bahkan dalam keadaan yang sudah dipastikan gagal, Gus Dur selalu muncul dengan kondisi percaya diri.

Seperti kisah di mana Gus Dur mengalami kritis dan para dokter sudah mendiagnosis dan memvonis tidak akan bisa selamat.

Baca Juga: Kisah Gus Dur dan Temannya yang Sedekah 5 Ribu ke Pengemis Langsung Dibalas Allah SWT dengan 500 Ribu

Namun, Gus Dur yang merupakan wali Allah, tidak pernah gentar. Orang yang dekat dengan Allah selalu percaya bahwa pertolongan-Nya bisa mengalahkan semuanya.

Begitulah keimanan seorang wali Allah. Selalu ada keramat yang tak bisa diukur dengan nalar.

Pada suatu malam, Hasyim Wahid, adik bungsu Gus Dur sedang menunggunya di kantor. Gus Dur ke kamar mandi di seberang koridor kantornya di gedung PBNU. Setelah sekian lama, ia tak muncul juga.

Baca Juga: AMALKAN WIRID dari Sunan Kalijaga Ini Disertai Usaha Lahir, Insya Allah Anda Kaya

Karena tak dapat menunggu lagi, Hasyim dan beberapa orang lainnya membuka paksa pintu kamar mandi dan mendapatkan Gus Dur tak sadarkan diri di lantai.

Saudaranya yang lain, dr. Umar Wahid, dipanggil dan Gus Dur dilarikan ke rumah sakit.

Umar mengumpulkan teman-temannya dan malam itu ahli bedah syaraf terbaik di Indonesia berkumpul di rumah sakit untuk berunding dengan Umar.

Baca Juga: Keramat Sunan Gunung Jati saat Tombak Ki Cuntang Barang Diarahkan ke Dadanya, Tepis dengan Senyuman

Tampaknya Gus Dur tak akan bertahan hidup. Tekanan darahnya meningkat hingga ke taraf fatal dan denyut nadi serta tanda-tanda vital lainnya menunjukkan nyaris menghadapi maut.

Gus Dur didiagnosis menderita stroke berat.

Satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan melakukan pembedahan darurat. Dengan memasukkan pipa plastik guna mengeluarkan cairan dari tengkorak kepalanya.

Baca Juga: INILAH Bedanya Cupang Hias dan Cupang Aduan, Pemula Perlu Paham

Namun, malam itu tak mungkin dilakukan pembedahan. Karena bila dilakukan bisa mengakibatkan kematian.

Mereka memutuskan menunggu hingga pagi keesokan harinya. Ketika pagi tiba, Umar meminta para ahli bedah syaraf untuk melakukan pembedahan.

Mereka protes. Karena bagi mereka, hal ini mengandung banyak risiko dan sang pasien akan meninggal di meja operasi.

Baca Juga: PETUAH Sunan Gunung Jati Didik Keimanan Makhluk Berakal yang Tinggal di Bumi: Harus Banyak Bertobat

“Kami berutang untuk memberi kesempatan kepadanya. Kakak saya sering kali keluar dari situasi sulit secara mengejutkan. Paling tidak, kita harus memberi kesempatan kepadanya. Kita harus mengoperasinya," kata Umar.

Ketika tim bedah berkumpul di ruang bedah, setiap orang merasakan dekatnya malapetaka.

Dokter tim bedah nyaris putus asa. Karena mereka hampir merasa pasti Gus Dur tak akan keluar dari ruang bedah itu dalam keadaan hidup.

Baca Juga: Momentum Kemerdekaan, Santri Tasawuf Underground Lakukan Perjalanan Kaki 513 KM ke Gunung Jati dan Suryalaya

Namun di luar perkiraan, operasi berjalan lancar. Beberapa jam kemudian, ia menunjukkan sedikit tanda tanda kesembuhan.

Keesokan harinya, Gus Dur telah mampu berbicara dengan tamu-tamunya. Kelihatan ia telah melewati serangan stroke dan bedah otak dengan sangat baik.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku 99+ bukti Gus Dur wali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah