PORTAL MAJALENGKA - Habib Luthfi bin Yahya mengungkapkan keramat sakti yang dimiliki Sunan Gunung Jati.
Dalam satu kesempatan berceramah Habib Luthfi Bin Yahya mengatakan, Sunan Gunung Jati adalah pelindungnya Tanah Jawa.
"Namun ini bukan ucapan dari Habib Luthfi sendiri yang mengatakan kalau Sunan Gunung Jati adalah pelindung Tanah Jawa" ucap Habib Luthfi bin Yahya.
Ucapan itu merupakan satu kutipan yang diambil Habib Luthfi bin Yahya dari salah seorang habib yang datang berziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Ia adalah Syekh Alwi bin Thohir bin Muhammad Al Haddad.
Diceritakan oleh Habib Luthfi bahwa Syekh Alwi bin Thohir datang untuk ziarah ke makam Sunan Gunung Jati.
Sepulang berziarah ke Sunan Gunung Jati, dia bercerita kepada Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.
Syekh Alwi bin Thohir mengatakan, Sunan Gunung Jati itu merupakan salah satu pelindung ganah Jawa.
Kemudian Habib Luthfi bin Yahya juga bercerita tentang bagaimana saat dirinya berziarah.
Hikmah yang begitu luar biasa didapatkan Habib Luthfi bin Yahya ketika berziarah. Dari setiap kali dirinya berziarah dirinya hanya dapatkan satu hikmah, yaitu rasa malu saja.
Baca Juga: Campur Tangan Mataram Menuju Polemik dan Kemunduran Kerajaan Cirebon
"Saya oleh olehnya satu, malu" ucap Habib Luthfi bin Yahya.
Ia merasa malu terhadap Walisongo yang ada di tanah Jawa. Walaupun sudah lama tiada, tapi mereka masih mampu menghidupi perekonomian orang di sekelilingnya.
Para Walisongo bisa mengundang banyak orang untuk berziarah ke makamnya. Sehingga penduduk yang ada di sekitar makam, bisa berjualan.
Baca Juga: TIGA SOSOK SAKTI Pendiri Cirebon: Ki Gede Alang-Alang, Walangsungsang, dan Sunan Gunung Jati
Para penduduk bisa mendapatkan nafkah dengan berdagang. Habib Luthfi bin Yahya menyebutnya ekonomi kerakyatan.
Habib Luthfi bin Yahya merasa malu kepada para Walisongo yang ada. Kapan dirinya bisa seperti mereka, yang telah berhasil dalam banyak hal.
Para Walisongo bisa memberikan berkah terhadap semua umat khususnya di tanah Jawa. Itulah keramat sakti para Walisongo, seperti hanya Sunan Gunung Jati. Wallahu a'lam bishawab.***