“Gus Miek dulu rajin ziarah ke sini. Seringnya malam hari. Kami sering menerima infak dari beliau,” tutur Budi, penjaga kotak amal di pintu masuk cungkup makbaroh Mbah Sholeh.
Sumiati, penjaga kotak amal dan toilet depan makam juga membenarkannya.
“Iya, Gus Miek kadang mengajak Gus Dur kalau ziarah ke sini. Biasanya diam-diam datang di malam hari ketika sepi,” tuturnya.
Pernyataan senada datang dari Supriyanto alias Pak Totok, tokoh Sarkub Semarang yang rutin hampir setiap malam Jumat ziarah di makam Mbah Sholeh Darat.
“Gus Miek itu ahli ziarah, Gus Dur juga terkenal ahli ziarah. Dua orang panutan kita itu sering datang ke makam Mbah Soleh Darat," ucap ustad yang mengasuh ngaji kitab Mbah Sholeh Darat di mushola kampungnya, Mugas Semarang Selatan ini.
Agus Riyanto, Sarkub asal Klaten yang beristri cicit Mbah Sholeh Darat, Evi Isnadiyah binti Ali bin Kholil bin Sholeh Darat, mengaku sering mengetahui kedatangan Gus Miek di makam kakek buyut istrinya tersebut.
“Gus Miek benar-benar contoh ahli ziarah kubur. Beliau sering datang ke Semarang hanya untuk sowan Mbah Soleh darat,” ungkapnya.
Apa yang dikatakan Agus sama persis dengan kesaksian Pak Totok maupun para penjaga makam Mbah Sholeh Darat.