Network
PORTAL MAJALENGKA - Cerdik dan juga jenaka menjadi salah satu ciri dari seorang wali sufi Abu Nawas yang hidup pada zaman Kholifah Harun Al Rasyid.
Abu Nawas sang wali sufi memiliki banyak kisah tentang Kecerdikan yang dimilikinya. Terlepas itu kisah asli atau hanya fiktif belaka.
Abu Nawas sang wali sufi selalu menjadi tokoh utama dalam setiap kisah, ketika cerita tersebut berhasil dengan sebuah penyelesaian yang jenaka.
Baca Juga: SALING CIUM TANGAN Wali Allah KH Thoifur Mawardi dan Habib Rizieq Shihab, Doa dan Bercengkrama
Seperti halnya salah satu kisah yang satu ini, yang dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube ABOT STORY, tentang kisah Abu Nawas sang wali sufi.
Dikisahkan bahwa, Baginda Raja Harun Al Rasyid meminta Abu Nawas untuk ikut berburu beruang bersamanya.
Padahal, Kholifah Harun Al Rasyid sudah tahu betul bahwa Abu Nawas sangat takut dengan binatang beruang.
Baca Juga: Kisah Wali Allah yang Namanya Tertera di Lauhul Mahfudz Sebagai Penghuni Neraka
Namun pada masa itu, siapapun yang tidak melaksanakan perintah Raja, maka ia akan mendapatkan hukuman.
Maka, Abu Nawas pun mau tidak mau harus menuruti apa yang menjadi keinginan sang Kholifah. Ia tidak dapat menolak permintaan Baginda Raja.
Dalam perjalanan menuju hutan, tiba-tiba saja cuaca berubah menjadi mendung yang menghitam di atas langit sana.
Baca Juga: Ajengan Ilyas Ruhiyat, Wali dari Tanah Sunda yang Selalu Diminta Pendapatnya Oleh Gus Dur
Dengan segera Baginda pun memanggil Abu Nawas, dan Abu Nawas pun mendekati Baginda,
“Tahukah mengapa engkau aku panggil.” tanya Baginda kepada Abu Nawas.
Abu Nawas pun menjawab, bahwa ia tidak tahu kenapa ia dipanggil oleh Kholifah Harun Al Rasyid.
Baginda menjelaskan, bahwa sebentar lagi akan hujan, namun hutan masih jauh dari tempat di mana mereka berada.
Baca Juga: Keramat Walisongo: Cara Sunan Giri Taklukkan Bala Tentara Majapahit, Ubah Sawah Jadi Lautan
Baginda juga menjelaskan, bahwa ia akan memberikan kuda yang lamban untuk Abu Nawas, dan kuda yang cepat untuk dirinya dan rombongannya.
Selain itu Baginda pun memerintahkan Abu Nawas untuk menjaga pakaiannya tetap kering, meskipun hujan turun.
Ditambah lagi, saat jam santap siang datang, Baginda meminta Abu Nawas pergi ke tempat peristirahatannya untuk berkumpul.
Mendengar hal itu, Abu Nawas mematuhi apa yang menjadi perintah Kholifah Harun Al Rasyid, dan segera mereka berpencar.
Baginda dan rombongannya dengan cepat pergi menuju hutan, sebaliknya Abu Nawas menyusuri jalan dengan kudanya yang lambat.
Dan akhirnya, Abu Nawas pun menyadari bahwa sang Baginda telah menjebaknya. Tak lama kemudian, hujan pun turun, Baginda dan rombongannya basah kuyup akibat derasnya hujan.
Mereka pun pergi ke tempat peristirahatan karena sudah memasuki jam makan siang. Belum sempat baju mereka kering, Abu Nawas pun sampai ke tempat peristirahatan,
Baginda dan para pengawalnya tercengang melihat Abu Nawas tetap kering, padahal kuda Abu Nawas lamban.
Baca Juga: Habib Novel Alaydrus Sebut Habib Rizieq Shihab Seorang Wali Allah, Bukti Ini Disampaikannya
Bagaimana bisa, kuda yang ditungganginya itu lamban, sangat tidak mungkin untuk pergi ke tempat berteduh dengan cepat
Dan akhirnya di hari kedua pemburuan, Baginda meminta Abu Nawas menunggangi kuda yang cepat. Sedangkan dirinya dan para pengawalnya menunggangi kuda yang lamban
Namun lagi-lagi hujan pun turun dengan derasnya seperti kemarin. Alhasil baju Baginda dan para pengawalnya pun kuyup lagi, karena kuda yang ditungganginya tak dapat berlari kencang.
Ketika jam makan siang datang, Baginda dan pengawalnya melihat Abu Nawas sudah sampai lebih dulu di tempat peristirahatan.
Baca Juga: Keramat Walisongo: Kalahkan Jawara Sakti, Sunan Giri Mengubah Angsa Jadi Naga
Ternyata pakaian Abu Nawas juga tetap kering, walaupun hujan turun. Melihat pakaian Abu Nawas yang tetap kering, Baginda pun penasaran dan bertanya kepadanya.
“Katakan padaku, Kamu Punya Kesaktian apa Abu Nawas, Hingga bisa selamat tidak kehujanan,” tanya Baginda Raja.
Abu Nawas pun menjawab, “Maaf Baginda, saya tidak memiliki kesaktian apa pun dan hamba tidak melarikan diri dari hujan.” jawab Abu Nawas.
“Tetapi, begitu hujan turun, hamba secepat mungkin melepaskan pakaian dan segera melipat lalu mendudukinya. Ini hamba lakukan sampai hujan berhenti.” sambung Abu Nawas.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Keramat yang Dimiliki Gus Baha, Hingga Berikan Julukan yang Luar Biasa
Baginda pun mengakui kecerdikannya Abu Nawas, dan untuk kesekian kalinya. Abu Nawas mampu mengecoh Baginda Raja dengan akalnya.***
