"Ya! Aku akan membunuhmu," kata ular.
"Tunggulah sampai aku beranjak pergi dari lereng pegunungan ini," kata Syekh Muhammad bin Humair.
"Baiklah," jawab si ular meremehkan.
Namun setelah sampai di lereng pegunungan, Syekh Muhammad bin Humair langsung mengangkat kedua tangannya dan berdoa memohon pertolongan kepada Allah.
Baca Juga: Pesantren Babakan Ciwaringin Hendak Digusur Tol Cipali, Para Kyai Siapkan Pasukan Kuda Putih Gaib
Selang beberapa saat setelah berdoa memohon pertolongan kepada Allah, maka datanglah seorang pemuda yang akan menolongnya.
Pemuda itu sangat wangi aromanya dan mengaturkan salam kepada Syekh Muhammad bin Humair.
"Apa yang membuat raut wajahmu berubah wahai Syekh Muhammad bin Humair?," kata pemuda itu.
"Musuhku telah mendzolimi ku," tutur Syekh Muhammad bin Humair.
Baca Juga: Kisah Para Wali, Mbah Kholil Bangkalan Biarkan Makanannya Dimakan oleh Ayam Sang Guru, Ini Alasannya