KISAH WALI SUFI, Ide Gila Abu Nawas Memaksa Raja Rela Menjadi Pengemis

- 16 Juli 2022, 23:43 WIB
ILUSTRASI Abu Nawas yang membantu Raja Harun Al Rasyid  menagih zakat.
ILUSTRASI Abu Nawas yang membantu Raja Harun Al Rasyid menagih zakat. /tangkapan layar YT Abot Story/

PORTAL MAJALENGKA - Banyak sekali kisah tentang Abu Nawas, sang wali sufi yang memiliki kecerdasan luar biasa.

Segala yang menjadi persoalan raja mampu dipecahkan oleh Abu Nawas dengan akal cerdik sang wali sufi ini.

Seperti satu kisah Abu Nawas sang wali sufi berikut ini, yang dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Abot Story.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Seorang Kakek Tua Murka Terhadap Abu Nawas

Dikisahkan pada siang hari yang terik Abu Nawas sang wali sufi duduk-duduk santai bersama istri di beranda rumahnya.

Abu Nawas sang wali sufi seakan enggan bekerja di hari itu, maklum cuaca sedang kurang bersahabat.

Sedang asyik bercengkrama dengan sang istri, dari  kejauhan beberapa prajurit kerajaan tampak mendatangi Abu Nawas sang wali sufi.

"Oalah, sedang santai begini kedatangan prajurit, tentu mereka akan ke sini menjemput saya," gerutu Abu Nawas kepada istrinya.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Abu Nawas Kehilangan Cincin dan Membuat Pusing Warga Sekitar

"Baginda sedang rindu kayaknya," sambut istrinya sembari mengungkapkan senyum di bibirnya.

Benar saja, prajurit tersebut diperintahkan Baginda Raja untuk menjemput Abu Nawas. Singkat cerita, Abu Nawas buru-buru mempersiapkan diri untuk bertemu Baginda Raja.

"Abu Nawas, kemana saja kamu? Saat ini aku benar-benar butuh bantuanmu," kata Baginda Raja.

Selanjutnya raja mulai bercerita bahwa dia telah mendapat laporan di wilayahnya ada seorang saudagar kaya raya yang menolak membayar zakat yang bernama Kabul.

"Mengapa Baginda tidak memanggil saja dia ke istana? lalu masukkan saja ke penjara," ujar Abu Nawas setelah sejenak berpikir.

Baca Juga: KISAH WALI SUFI, Saat Kejujuran Abu Nawas Diuji Oleh Bangsa Jin

"Sebenarnya bisa saja aku berbuat demikian, namun apa tidak ada acara lainnya yang lebih baik dan halus? Soalnya sangat disayangkan kalau aku menghukum," kata Raja seakan menyembunyikan sesuatu.

"Bagaimanapun juga, dia dulu adalah orang yang paling rajin membayar zakat. Tapi entah kenapa semakin dia kaya raya, malah makin malas membayar zakat," lanjut Raja.

Secara pribadi, Abu Nawas lebih senang jika Kabul dihukum penjara. dengan begitu semua permasalahan menjadi beres.

Keinginan Abu Nawas itu bukan tanpa sebab, dia tahu dan semua orang juga sudah tahu bahwa Kabul sangat kikir dan bakhil.

Baca Juga: Tiba-Tiba Muncul di Depan Pintu, Mbah Hamid Pasuruan Dengar Ucapan Temannya Walaupun Jarak Jauh

Abu Nawas amat benci Kabul, karena rajs tidak mau menjebloskan ke dalam penjara. Maka mau tidak mau, Abu Nawas ikut memikirkan jalan keluarnya.

Akhirnya Abu Nawas meminta waktu beberapa hari untuk memaikirkan jalan keluarnya.

Seperti biasa, jika sudah begitu Abu Nawas langsung pamit begitu menerima hadiah dari Raja.

"Ingat, kamu harus berhasil Abu Nawas," ujar Raja Harun Ar-Rasyid menekankan.

Setelah sepekan, Abu Nawas kembali ke istana. "Bagaimana, apa taktikmu sekarang" tanya Raja.

Baca Juga: TITISAN SAKTI Sunan Gunung Jati dan Prabu Siliwangi, Berikut Tanda-tandanya

"Beres Baginda, sudah ditemukan caranya, cuma saya dan baginda harus jadi pengemis? Apakah Baginda bersedia," tanya Abu Nawas

Pada mulanya Raja agak kaget dengan ide Abu Nawas, karena ada rasa keinginan kuat untuk menyadarkan Kabul akhirnya Raja bersedia.

Dengan memakai pakaian layaknya pengemis, Abu Nawas dan Raja pergi meluncur ke rumah Kabul.

Kebetulan saat itu kabul berada di rumah, Abu Nawas segera mengucapkan salam dan menyapa Kabul.

"Apakah Tuan mempunyai uang receh" kata Abu Nawas. "Tidak ada," jawab Kabul.

Baca Juga: 7 Amalan yang Dapat Dijadikan sebagai Penangkal Santet Berdasarkan Pengakuan Mantan Dukun

"Kalau begitu apakah Tuan punya pecahan roti kering sekedar untuk mengganjal perut kami?" tanya Abu Nawas. "Tidak ada" kata Kabul.

"Kalau begitu, kami meminta segelas air saja adakah tuan?" tanya Abu Nawas. "Sudah aku bilang dari tadi aku tidak punya apa-apa," kata Kabul.

Kabul tampak terlihat mulai emosi, Abu Nawas dan baginda senyum-senyum saja, justru inilah yang ditunggu-tunggu Abu Nawas. Sifat emosi yang dimunculkan Kabul.

"Kalau Tuan tidak punya apa-apa, mengapa Tuan tidak jadi pengemis seperti kami saja," sambut Abu Nawas.

Mendadak wajah Kabul terlihat murung, rupanya dia teringat akan masa lalunya yang terbilang miskin dan tidak punya apa-apa.

Baca Juga: Keramat Para Wali: Divonis Operasi, Bayi Lahir dengan Normal Berkat Air Doa Mbah Hamid Pasuruan

Rasa marah, tersinggung, dan terhina, bercampur aduk dirasakan oleh Kabul. Namun belum sempat sadar eiapa yang berdiri di depannyax Raja mulai angkat bicara

"Bagaimana Kabul, Apakah memilih menjadi orang kaya atau orang yang tidak punya," kata raja.

"Kalau mau kaya, bayar zakat. Kalau tidak mau kaya, mengemis saja seperti orang ini," sambil menunjuk ke Abu Nawas.

Kabul terkejut bukan kepalang, begitu tahu dengan siapa dia bicara. Dia pun mohon ampun dan berjanji akan membayar zakat dengan tertib

"Ampun Baginda, zakat tentu akan kami bayar," ujar Kabul.

Baca Juga: Pesantren Babakan Ciwaringin Hendak Digusur Tol Cipali, Para Kyai Siapkan Pasukan Kuda Putih Gaib

Abu Nawas selanjutnya membaca Alquran, tentang ancaman orang yang enggan membayar zakat. Tanpa menjebloskan Kabul ke penjara, dan misi Abu Nawas dan raja pun sukses. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Abot Story


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah