Abu Nawas tidak berkutik. Ia pun akhirnya mendekam di dalam penjara.
Beberapa hari lagi kentang-kentang itu harus ditanam. Sedangkan istrinya tidak cukup kuat untuk melakukan pencangkulan.
Untuk meminta bantuan tetangganya, rasanya tidak mungkin. Karena mereka juga sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Abu Nawas pun akhirnya menemukan ide yang cemerlang. Tak lama Abu Nawas memanggil penjaga penjara.
"Tuan, bisakah aku meminta tolong kepadamu," kata Abu Nawas membuka pembicaraan.
Baca Juga: ADU SAKTI Mbah Kuwu Cirebon Lawan Ki Buyut Atas Angin, Era Sunan Gunung Jati
"Apa itu Abu Nawas," tanya prajurit.
"Bolehkah aku pinjam pensil dan selembar kertas? Aku ingin menulis surat untuk istriku. Sebab aku harus menyampaikan sebuah rahasia penting yang hanya boleh diketahui oleh istriku saja," ucap Abu Nawas.
Prajurit tersebut lalu pergi meninggalkan Abu Nawas. Ternyata, ia melaporkan permintaan Abu Nawas itu kepada sang raja.