PORTAL MAJALENGKA - Dua bait syair yang sudah sangat akrab di telinga kita, terutama kaum tradisionalis Islam di Nusantara.
Beberapa saat menjelang waktu magrib atau subuh tiba, para jemaah di masjid-masjid atau mushola selalu melantunkannya.
Di pedesaan biasanya mendengarkan syair tersebut dengan syahdu sebagai puji-pujian yang menggugah hati untuk segera mendatanginya.
Konon kedua bait tersebut adalah hasil karya tokoh wali sufi Abu Nawas, Ia adalah salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik.
Abu Nawas juga muncul beberapa kali dalam kisah 1001 malam, nama Abu Nawas atau Abu Nuwas juga bukan lagi sesuatu yang asing.
Abu Nawas dikenal terutama karena kelihaian dan kecerdikannya melontarkan kritik-kritik tetapi dibungkus dengan humoris.
Sesungguhnya Abu Nawas adalah tokoh sufi filusuf sekaligus penyair, ia hidup di zaman Khalifah Harun Al Rasyid di Baghdad pada tahun 806 sampai 814 masehi.