"Empun kondur riyin nginep teng riki (jangan pergi pulang dulu menginaplah di sini) pulangnya besok kalau pulang sekarang nanti nggak Saya doakan" ucap Mbah Maimun.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Kurban dan Aqiqah Digabung dengan Satu Hewan? Berikut Penjelasannya
Pak Haji karena sudah terpesona dengan keistimewaan Mbah Maimun, akhirnya nurut saja untuk menginap di Sarang dan pulang keesokan harinya.
Besok paginya Pak Haji kembali sowan sekaligus berpamitan dan seperti yang sudah dijanjikan Mbah Maimun pun mendoakannya.
Dalam perjalanan pulang, Pak Haji semakin yakin bahwa beliau memang punya Keramat Luar biasa. Rezeki yang semua seret langsung mengalir lancar derasnya bagai air hujan.
Belum juga sampai rumah masih dalam perjalanan, pesanan pembelian sapi datang dari banyak konsumen.
Baca Juga: Saksi Kasus Stupa Borobudur Mirip Jokowi Tidak Hadir dalam Pemeriksaan, Polisi Jadwal Ulang Besok
Pak Haji yang semula tak kenal Mbah Maimun, Sejak saat itu menjadi begitu cinta bahkan fanatik kepada Mbah Maimun.
Rumahnya dipasang gambar Mbah Maimun dengan ukuran besar, pembicaraan Mbah Maimun sering sekali dinukil dan ditempelkan di dinding.
Bahkan hampir di setiap acara maulid, Pa Haji datang di pondok Mbah Maimun, dia sempatkan hadir walaupun dia bukan santri alumni Sarang.