Network
PORTAL MAJALENGKA - KH. Abdurrahman Wahid atau kerap disapa Gus Dur merupakan Presiden keempat RI.
Selain menjadi seorang presiden Gus Dur juga merupakan seorang ulama, bahkan banyak yang meyakini kalau dirinya adalah seorang wali.
Bagaimana tidak, ketika Gus Dur sudah wafat, makamnya hingga kini tidak putus dari orang yang berziarah kesana.
Baca Juga: SUNGGUH DALAM! Ini Makna Nasihat Sunan Gunung Jati yang Paling Populer
Bahkan ketika Gus Dur ketika hidup, Presiden keempat RI ini seakan tidak membutuhkan uang.
Hal ini sebagaimana diceritakan oleh orang-orang dekat yang berada di sekeliling Gus Dur.
Bapak Profesor Mahfud MD dalam setahun bersama Gus Dur pernah bercerita tentang pengalamannya bersama Gus Dur. Ia menceritakan bahwa,
Pada bulan pertama menjadi presiden Gus Dur menerima gaji pertamanya dengan amplop coklat.
Baca Juga: SAWO KECIK Ditanam Sunan Gunung Jati di Gunung Ciremai, Saat Mencari Ilham
Saat menerima amplop sangat tebal itu presiden Gus Dur sedang duduk bersama bapak Alwi Shihab dan bapak Zainal Arifin Junaedi.
Setelah menandatangani bukti penerimaan gaji tersebut, Gus Dur menyerahkan amplop coklat itu kepada bapak Alwi Shihab sambil berkata dengan bergurau,
"Ente harus membeli jas yang bagus, menteri luar negeri jangan memalukan" ucap Gus Dur.
Dan hanya sekedar informasi bahwa Alwi Shihab yang fasih berbahasa Arab dan Inggris itu seorang pengusaha.
Baca Juga: TERUNGKAP RAHASIA Maqom Wali dari Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang dan Sunan Drajat
Dia sudah sangat necis dalam berpakaian sebelum menjabat menteri, jadi entah apa maksud Gus Dur berikan gajinya kepada Alwi Shihab.
Bulan berikutnya Gus Dur menyerahkan gajinya kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi Kemenristek yaitu bapak AS Hikam yang ketika itu sedang di istana ristek.
"Nih buat beli sepatu, sepatunya jelek" kata Gus Dur bercanda lagi.
Dan sebagai informasi pula, bahwa Bapak AS Hikam tidak mungkin tidak punya uang untuk beli sepatu.
Baca Juga: PERJUANGAN LUAR BIASA Gus Dur Kecil Bantu Ekonomi Keluarga sampai Tidak Naik Kelas
Karena AS Hikam merupakan intelektual yang sibuk diundang ke banyak seminar karena pemikirannya yang cemerlang.
Arifin Junaedi merasa heran ketika dia tanya kepada Gus Dur mengapa gajinya diserahkan kepada orang lain.
Gus Dur malah menjawab, "ya sudah, gaji bulan berikutnya Untuk kamu saja" ucap Gus Dur dengan entengnya.
Aripin Junaedi pun berkata lagi.
Baca Juga: Kisah Kiai Semarang Saksikan Langsung Karomah Habib Luthfi Bin Yahya Diceritakan Abuya Uci Turtusi
"Bukan begitu Gus maksud saya, Gus Dur harus menyimpan gaji itu untuk kebutuhan Gus Dur" ujar Aripin.
" Karena itu adalah gaji Gus Dur sebagai presiden" ucapnya lagi.
"semua kebutuhan saya sudah disediakan di sini, saya tak butuh apa-apa biar dipakai oleh yang butuh saja" jawab Gus Dur tanpa beban.***
