PORTAL MAJALENGKA – Gus Dur merupakan sosok yang jenaka dan sering melontarkan goyonan bernada satir. Humor-humornya adalah metode menjaga kewarasan manusia di tengah pahitnya realita.
Tidak hanya menggunakan humor sebagai metode menjaga kewarasan, tetapi Gus Dur juga menggunakan humor sebagai alat melontarkan kritik terhadap pemerintah.
Kondisi masyarakat yang kian pailit ataupun kondisi yang terjadi di masyarakat yang semakin semrawut saat itu, Gus Dur menghadapinya dengan guyonan cerdas yang menyentil kebijakan pemerintah.
Pada suatu hari Gus Dur pernah bercerita, ada seorang kyai yang sering mengeluh terkait beban hidupnya sendiri. Kata Gus Dur kyai itu merasa doa-doanya tidak pernah dikabulkan oleh Tuhan, padahal dirinya sudah melakukan banyak ibadah.
Kyai itu merasa sudah melaksanakan semua ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah-ibadah sunnah lainnya. Namun kiai ini selalu mengeluh, karena tuhan sepertinya masih tidak mau mendengarkan doa-doa dan juga harapannya.
Gus Dur pun mengetahui kenapa kyai ini selalu mengeluh, hal ini lantaran anaknya keluar dari agama Islam atau murtad.
Kiai ini merasa salah memberikan pendidikan di waktu kecil kepada anaknya, sang kyai selalu berdoa agar anaknya bisa bertobat untuk kembali lagi ke Islam.
Baca Juga: TERKUAK! Mbah Moen Bongkar Siapa Sebenarnya Gus Dur