Ulama-ulama sufi yang menjadi rujukan Syekh Siti Jenar dalam menyampaikan dakwah Islam di tanah Jawa, yang menjadikan Syekh Siti Jenar memiliki pandangan berbeda dengan Walisongo.
Baca Juga: Sunan Gunung Jati Marah Besar kepada Syekh Siti Jenar, Ajarannya Bisa Bawa Umat Nyasar
Ilmu tasawuf merupakan ilmu yang berdiri tegak di atas fenomena pengetahuan intuitif yang bersumber dari kalbu. Namun ilmu tasawuf ini oleh Syekh Siti Jenar digabungkan hingga sedemikian rupa dengan ilmu logika.
Sehingga, ajaran yang disampaikan Syekh Siti Jenar tidak lazim dalam pengajaran ilmu tasawuf.
Ilmu Tasawuf sejatinya merupakan ilmu pengetahuan intuitif yang bersifat rahasia. Oleh Syekh Siti Jenar dirubah menjadi ilmu terbuka.
Syaikh Siti Jenar beranggapan bahwa pengetahuan makrifat yang bersifat irasional dirubah menjadi rasional.
Tokoh sufi Husein bin Mansyur al-Hallaj dan Ibnu Araby tampaknya sangat mempengaruhi ajaran Syekh Siti Jenar.
Baca Juga: Dialog Menegangkan Sunan Giri dengan Syekh Siti Jenar, Detik-detik sebelum Dihukum Mati
Al-Hallaj mengajarkan bahwa penciptaan alam semesta ini tidak lain dikarenakan Allah ingin menyaksikan diri-Nya di luar diri-Nya.
Hal ini mengambil dari satu dalil sebagaimana bunyi hadis Qudsi yang memiliki arti “Aku adalah harta yang tersembunyi. Lalu Aku ingin dikenal maka Aku ciptakan makhluk.”