Ada satu kisah menarik pada masa penyebaran Islam di masa Sunan Gunung Jati dan walisongo, yaitu satu daerah yang dikenal sangat angker yaitu Ponorogo.
Menurut catatan sejarah, Ponorogo berdiri pada hari Ahad Pon Tanggal 1 Bulan Besar, Tahun 1418 saka.
Dikisahkan pada saat itu wilayah Wengker hidup seorang manusia sakti yang dikenal dengan nama Ki Ageng Kutu.
Ki Ageng Kutu mengasingkan diri dari Majapahit, karena tidak suka terhadap Raja Majapahit yang menikah dengan putri dari Champa yang beragama Islam.
Baca Juga: MBAH MAIMUN ZUBEIR Ungkap Rahasia Besar Tentang Umur, Dakwah Penerus Nabi dan Para Wali
Ki Ageng Kutu mengasingkan diri ke daerah Wengker, dan dia menghimpun pasukannya sendiri. Wilayah Wengker yang dipimpin Ki Ageng Kutu dinilai berbahaya oleh kesultanan Demak Bintoro.
Demak Bintoro merupakan kesultanan penerusan masa kejayaan Majapahit walaupun sudah bergaya Islam.
Demi kepentingan Islamisasi, penguasa Demak mengirimkan seorang putra terbaiknya yang kemudian dikenal luas dengan Batoro Katong.
Batoro Katong dengan salah seorang santrinya bernama Selo Aji dan diikuti oleh 40 orang santri senior yang lain, sampai di wilayah Wengker kemudian memilih tempat yang memenuhi syarat untuk pemukiman.
Baca Juga: Keramat Syekh Nawawi Al-Bantani Tidur di Dalam Mulut Ular Raksasa: Kisah Keturunan Sunan Gunung Jati