Usai mengarang kitab Dalail, Imam Al-Jazuli berguru kepada seorang Mursyid yang bernama Syekh Abu Abdullah Muhammad Amghar Ash-Shaghir selama 14 tahun.
Diantara laku spiritual yang dilakoni beliau selama berguru, seperti diungkapkan Syekh At-Talidi adalah melanggengkan wirid basmalah.
Wiridan yang dilakukan Imam Al-Jazuli sejumlah ribuan bahkan ratusan ribu kali, mengkhatamkan berkali-kali Dalail, dan membaca seperempat Al-Quran siang dan malam.
Selain hal-hal tadi, Imam Al-Jazuli adalah seorang sufi yang menempuh jalan tasawuf-nya dengan jalan fana.
Kecintaan yang besar terhadap Rasulullah SAW, menziarahi makam para wali Allah, dan tentunya menggantungkan segala urusannya kepada Allah SWT.
Imam Jazuli wafat pada tahun 870 Hijriyah di tempat kelahirannya Jazulah.
Hingga kemudian dipindahkan ke Marakesh 70 tahun setelah kewafatan Imam Al-Jazuli.
Pemindahan makam Imam Al-Jazuli tepatnya di kawasan Riyadl Al'Arus, sampai saat ini.
Makam Imam Al-Jazuli diziarahi oleh umat Islam dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Semoga Kisah ini bermanfaat, Wallahu a'lam bishawab.***