Gemuruh dari Jurang Bukit Tursina, Iringi Janji Ayah Sunan Gunung Jati Terhadap Nyimas Rara Santang

- 15 Juni 2022, 18:30 WIB
Gambar ilustrasi. Gemuruh dari Jurang Bukit Tursina, Iringi Janji Ayah Sunan Gunung Jati Terhadap Nyimas Rara Santang.
Gambar ilustrasi. Gemuruh dari Jurang Bukit Tursina, Iringi Janji Ayah Sunan Gunung Jati Terhadap Nyimas Rara Santang. /Pixabay/

PORTAL MAJALENGKA - Hidup pada pertengahan abad ke-15, Perjalan Sunan Gunung Jati ternyata banyak menyimpan kisah. 

Sunan Gunung Jati adalah putra dari Nyimas Rara Santang yang menikah dengan Syarif Hud sang penguasa Mesir.

Kisah ini bermula saat Sunan Gunung Jati belum terlahir ke bumi, ketika sang ibunda Nyimas Rara Santang masih seorang gadis belia.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Sesekali Pergi ke Gunung Ciremai untuk Lakukan Ini, Ajak Para Wali dan Muridnya

Nyimas Rara Santang mengikuti perintah gurunya untuk pergi haji bersama kakaknya Pangeran Walang Sungsang.

Setelah selesai melaksanakan ibadah haji, Nyimas Rara Santang mendapatkan lamaran dari seorang Sultan yaitu Syarif Hud Umdatuddin.

Nyimas Rara Santang sempat dilema dan ada dalam kebingungan yang sangat dalam, namun kebingungan ini tertangkap oleh Syarif Hud dan segera meyakinkan Nyimas Rara Santang.

Baca Juga: Kisah Ular Hadang Perjalanan Sunan Gunung Jati, Seketika Jadi Pedang Ki Kembang Sakti Mandraguna

Syarif Hud berkata kepada Nyimas Rara Santang,

"aku akan menyepi di Gunung Tursina, di sana ada jurang yang dalam, di mana aku akan membuat perjanjian dengan dirimu" ucap syarif Hud kepada Nyimas Rara Santang.

Gunung Tursina sendiri konon katanya tempat yang sering digunakan untuk mengucapkan janji, yang apabila dilanggar akan ada malapetaka yang datang.

Baca Juga: INILAH Pengembaraan Sunan Gunung Jati dan Ibunya Rara Santang Pulang dari Mesir ke Wilayah Prabu Siliwangi (2)

Sultan pun pergi meninggalkan istananya setelah melakukan perjalanan yang jauh akhirnya mereka tiba di tempat tujuan.

Di tempat itu Sultan lalu menyampaikan lamarannya lagi kepada Nyimas Rara Santang, dan meminta jawaban apakah lamarannya diterima atau tidak.

Satu permohonan Nyimas Rara Santang kepada Syarif Hud pun diucapkannya, ia menginginkan jika kelak ia memiliki putra laki-laki, ia ingin anaknya boleh pulang ke Pajajaran.

Nyimas Rara Santang akan menerima pinangan Sultan Hud bila permohonannya dipenuhi.

Kini Syarif Hud lah yang berbalik bimbang dengan permohonan Nyimas Rara Santang, namun sedetik kemudian, sang Sultan dapatkan bisikan gaib yang mengatakan.

Syarif Hud harus menyanggupinya. Karena kelak dengan kuasa Allah putranya akan menjadi salah seorang raja di tanah Jawa

Setelah mendapatkan bisikan gaib ini, dengan penuh keyakinan ia pun mengabulkan permohonan Nyimas Rara Santang.

Bersama dengan janji yang diucapkan Syarif Hud terdengar suara gemuruh yang teramat kencang dari bawah jurang bukit Tursina sebanyak tiga kali.

Demikianlah kisah janji yang diucapkan Syarif Hud kepada Nyimas Rara Santang, yang kelak memiliki putra Syarif Hidayatullah dan menjadi Sultan di Cirebon dengan gelar Sunan Gunung Jati, Wallahu a'lam bishawab.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube wisata religi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah