Kisah Tragis Dyah Pitaloka, Putri Prabu Siliwangi Lingga Buana yang Memilih Mengakhiri Hidup dengan Bunuh Diri

- 13 Juni 2022, 21:45 WIB
ILUSTRASI tragedi Perang Bubat, yang membuat Dyah Pitaloka putri dari Prabu Siliwangi Lingga Buana memilih bunuh diri
ILUSTRASI tragedi Perang Bubat, yang membuat Dyah Pitaloka putri dari Prabu Siliwangi Lingga Buana memilih bunuh diri /historyofceribon.id

PORTAL MAJALENGKA - Dyah Pitaloka merupakan Putri cantik kerajaan Sunda Galuh, putri Prabu Lingga Buana yang bergelar Prabu Siliwangi.

Sunda Galuh yang dipimpin Prabu Siliwangi Lingga Buana merupakan kerajaan yang besar dan tangguh.

Prabu Siliwangi Lingga Buana memiliki putri yang sangat cantik jelita yang bernama Putri Dyah Pitaloka.

Dilain pihak, satu kerajaan yang sama besar dan tangguh berdiri kerajaan Majapahit yang dipimpin Prabu Hayam Wuruk. Majapahit menjadi kerajaan tangguh dengan panglima perang Gajah Mada.

Baca Juga: Alasan Larangan Menikah Raja Pajajaran dengan Keturunan Majapahit, Sejarah Prabu Siliwangi

Dua kerajaan tangguh berdiri dalam satu masa yaitu pada abad ke-14, dua kerajaan itu adalah Kerajaan Sunda Galuh dan Kerajaan Majapahit.

Pada suatu ketika Prabu Hayam Wuruk mendengar akan kecantikan yang dimiliki oleh Putri Dyah Pitaloka.

Di samping Prabu Hayam Wuruk ingin memiliki Putri Dyah Pitaloka, dia juga bermaksud menjalin ikatan kekeluargaan antara kedua kerajaan ini.

Prabu Hayam Wuruk mengutus senopati untuk datang melamar Putri Dyah Pitaloka pada Raja Sunda Galuh, Prabu Siliwangi Lingga Buana.

Prabu Siliwangi Lingga Buana tersanjung akan lamaran Prabu Hayam Wuruk Raja Majapahit ini, dan menerima lamaran dari Raja Majapahit.

Baca Juga: Kisah Pengembaraan Sunan Gunung Jati yang Diberi Cincin Maklumat dari Nabi Sulaiman

Prabu Siliwangi Lingga Buana bersama rombongan calon pengantin Putri Dyah Pitaloka menuju Kerajaan Majapahit untuk menikahkan putrinya.

Sampai di lapangan Bubat, rombongan Prabu Siliwangi berhenti dan mendirikan perkemahan di sana guna menunggu jemputan dari Majapahit layaknya menjemput pengantin terhormat.

Raja Hayam Wuruk mengutus patih kepercayaannya yaitu Gajah Mada untuk menjemput rombongan pengantin Putri Dyah Pitaloka.

Namun hal yang tidak diinginkan terjadi, Patih Gajah Mada yang memiliki misi menaklukkan semua kerajaan di Nusantara membuat siasat agar kerajaan Sunda Galuh mau tunduk pada Majapahit.

Sehingga ketika Patih Gajah Mada datang, dia bukan menyambut pengantin wanita yang hendak dinikahi Prabu Hayam Wuruk.

Baca Juga: Prediksi dan Line Up Kualifikasi Piala Asia 2023 Timnas Indonesia v Nepal, Skuad Garuda Wajib Menang Besar

Gajah Mada mengatakan kalau dirinya diutus untuk menyambut calon selir Kerajaan Majapahit Putri Dyah Pitaloka.

Mendengar hal itu Prabu Siliwangi Lingga Buana naik pitam, seakan harga diri Prabu Siliwangi diinjak-injak oleh Majapahit.

Prabu Lingga Buana menolaknya, hingga keduanya terlibat pertarungan. Perang terjadi antara Pasukan Majapahit dengan rombongan Sunda Galuh.

Namun Sunda Galuh yang sama sekali tanpa persiapan perang dan hanya ada rombongan pengantin saja, akhirnya kalah dari pasukan Majapahit yang sudah disiapkan Patih Gajah Mada.

Sunda Galuh kalah dari Majapahit, bahkan tidak ada satupun dari rombongan yang tersisa. Semuanya tewas di Medan perang, dan hanya satu yang masih hidup yaitu Putri Dyah Pitaloka.

Baca Juga: 4 Gelar Prabu Jaya Dewata Hingga Bergelar Prabu Siliwangi di Kerajaan Sunda Galuh Pajajaran

Melihat ayah dan rombongan lainnya telah tiada, Putri Dyah Pitaloka mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya.

Putri Dyah Pitaloka meninggal dunia akibat bunuh diri, dia ikut membela harga diri, keluarga, dan kerajaannya.

Peristiwa penyerangan yang dilakukan Patih Gajah Mada terhadap Prabu Siliwangi Lingga Buana ini dikenal dengan nama perang Bubat, Wallahu a’lam bishawab. *

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah