Kisah Pengungsi Majapahit dan Pernikahan Terlarang, Penyebab Prabu Siliwangi Sebagai Penguasa Kerajaan Sunda

- 7 Juni 2022, 18:33 WIB
Prabu Siliwangi dinobatkan sebagai penguasa Kerajaan Sunda salah satunya karena pernikahan terlarang dengan pengungsi Majapahit.
Prabu Siliwangi dinobatkan sebagai penguasa Kerajaan Sunda salah satunya karena pernikahan terlarang dengan pengungsi Majapahit. /YouTube

PORTAL MAJALENGKA – Prabu Niskala Wastu Kencana, kakek Prabu Siliwangi memimpin Kerajaan Sunda kurang lebih 103 tahun.

Leluhur Prabu Siliwangi itu mampu menjadikan kerajaan Sunda sebagai tempat yang damai, bahkan tidak ada kabar huru-hara yang terjadi di kerajaan Sunda.

Prabu Niskala Wastu Kencana terkenal sebagai raja yang bijaksana dan selalu membela rakyatnya. Sifat tersebut diwarisi cucunya, Prabu Siliwangi.

Di akhir masa kepemimpinan Prabu Niskala Wastu Kencana, terjadi perang di wilayah timur yakni kerajaan Majapahit mengenai perebutan kekuasaan oleh keturunan Hayam Wuruk.

Baca Juga: Diserang Demak dan Cirebon, Begini Nasib Kerajaan Pajajaran Peninggalan Prabu Siliwangi 

Perang tersebut terkenal dengan perang Paregreg yang terjadi pada tahun 1453- 1456 Maswhi.

Peperangan yang terjadi selama tiga tahun tersebut membuat kerajaan Majapahit tidak memiliki raja yang diakui secara mutlak oleh masyarakat.

Saat kerajaan Majapahit dilanda perang perebutan kekuasaan, Prabu Niskala Wastu Kencana sedang menikmati kedamaian di wilayahnya.

Kerajaan Sunda yang tadinya berpusat menjadi satu, kemudian dipecah menjadi dua bagian yang sama kedudukannya.

Baca Juga: Prabu Siliwangi Satukan Kerajaan Sunda dan Galuh, Sang Kakek Sunan Gunung Jati Diangkat Jadi Raja

Sebelum turun tahta, sang prabu memberikan kekuasaan kepada kedua putranya dari permaisuri yang berbeda yakni Ningrat Kencana dan sang Haliwungan.

Kerajaan Galuh yang ada di sebelah timur dipimpin oleh Ningrat Kencana dengan gelar Prabu Dewa Niskala.

Sedangkan kerjaan Sunda di sebelah barat dipimpin sang Haliwungan dengan gelar Prabu Susuk Tunggal.

Dua kerajaan tersebut saling menghormati dan menjalin hubungan harmonis, dengan menaati batas wilayah yang sudah disepakati.

Keharmonisan itu semakin besar saat putra dari Prabu Dewa Niskala yaitu Pamanah Rasa atau dikenal dengan prabu Siliwangi dinikahkan dengan putri Prabu Susuk Tunggal, yaitu Nyai Kentring Manik.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati dan Walisongo Bukan Cocokologi, Ini Catatan Sejarah Menurut Buya Arrazy Hasyim

Namun keharmonisan di antara dua kerajaan tersebut hampir pudar bahkan dikabarkan hampir terjadi peperangan, yang dipicu Prabu Dewa Niskala melanggar aturan untuk tidak menikah dengan keturunan Majapahit.

Prabu Dewa Niskala saat itu kedatangan rombongan Majapahit yang mengungsi sebab wilayahnya terus berperang. Prabu Dewa Niskala menerima dengan baik dan mengizinkan mereka tinggal di wilayah kekuasaannya.

Meskipun ada peristiwa kelam di antara kerajaan Sunda dan Majapahit, apa yang dilakukan Pabu Dewa Niskala semata hanya rasa iba dan belas kasih.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Bujang Gotri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x